Jumat, 17 Februari 2023

Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Robbin (dalam Subyantoro 2009:11), motivasi didefinisikan sebagai satu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Munandar (dalam Wono, 2008:20) menyatakan motivasi adalah sesuatu yang mendorong pemain untuk aksi atau mendukung memberi tindakan nyata untuk menyatakan aksinya. Berarti ada dorongan dari pribadi karena kemauannya dan disebabkan dari dalam diri dan lingkungan kerja. Bittel & Newstrom (dalam Kartika, 2010:102) menyatakan motivasi kerja merupakan proses yang menyebabkan seseorang berperilaku dengan cara tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang sangat individu untuk bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian, kekuasaan, pertumbuhan dan rasa harga diri. Ching & Megginson (dalam Pentury 2010:67) menyatakan bahwa motivasi kerja sebagai perilaku yang ditujukkan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan kerja dan kinerja. Menurut George & Jones (dalam Kartika, 2010:101), motivasi kerja adalah suatu dorongan secara psikologis kepada seseorang, yang menentukan arah dari perilaku (direction of behavior) seseorang dalam suatu organisasi, tingkat usaha (level of effort), dan tingkat kegigihan atau ketahanan dalam menghadapi suatu halangan atau masalah (level of persistence).

Dari beberapa pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan kepada seseorang yang menentukan arah perilakunya dalam bekerja di suatu organisasi.

Siagian (dalam Reza 2010:18), mengemukakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para manajer. Karena empat pertimbangan utama, yaitu:

  • Filsafat hidup manusia berkisar pada prinsip “quit pro quo”, yang dalam bahasa awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan “ada ubi ada talas, ada budi ada balas”.
  • Dinamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat psikologis.
  • Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan kebutuhan manusia.
  • Perbedaan karakteristik individu dalam organisasi atau perusahaan, mengakibatkan tidak adanya satupun teknik motivasi yang sama efektifnya untuk semua orang dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan kondisi yang berbeda-beda.

Menurut Siagian (dalam Reza 2010:19) ada enam teknik aplikasi teori motivasi, yaitu:

  • Manajemen berdasarkan sasaran atau management by objectives (MBO),
  • program penghargaan karyawan,
  • program ketertiban karyawan,
  • program imbalan bervariasi,
  • rencana pemberian imbalan berdasarkan keterampilan,
  • manfaat yang fleksibel.

Menurut Rivai (dalam Reza 2010:19),  terdapat beberapa perilaku yang dapat memotivasi karyawan:

  • Cara berinteraksi.
  • menjadi pendengar aktif,
  • penyusunan tujuan yang menantang,
  • pendekatan penyelesaian masalah dan tujuan yang berfokus pada perilaku bukan pada pribadi,
  • informasi yang menggunakan teknik penguatan.

 

Tidak ada komentar: