Robbins (2008) mendefinisikan persepsi sebagai proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Daft (2006) menyatakan bahwa persepsi (perception) adalah proses kognitif yang digunakanorang-orang untuk memahami lingkungan dengan cara menyeleksi, menginstansikan dan menafsirkan informasi dari lingkungan. Irwanto (2014) menyebutkan persepsi merupakan proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa) yang kemudian disadari dan dimengerti. Persepsi bukan sekedar pengideraan, maka
ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai theinterpretation of experience (penafsiran pengalaman).Menurut Woodworth dan Marquis (1955) persepsi merupakan suatu proses yangdidahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnyamerupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan; yang kesemuanya alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar