Menurut Erni dan Donni (2018), pengaruh kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap perilaku telah dipelajari secara ekstensif. Perilaku dan hasil dari banyak karyawan diyakini sebagai hasil dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja. Ini tidak hanya mencakup variabel pekerjaan dan turnover,tetapi juga variabel non-pekerjaan seperti kesehatan dan kepuasan hidup. Dampak kepasifan dijelaskan di bawah ini.1.Kinerja
Jacob dan Solomon dari Erni dan Donni (2018: 174) menemukan bahwa korelasi antara kepuasan kerja dan kinerja lebih tinggi untuk pekerjaan yang menghargai kinerja yang baik dari pada pekerjaan yang tidak memberikan penghargaan.Robbins dari Erni dan Donni (2018: 174) menyatakan bahwa produktivitas kerja karyawan membawa mereka pada kepasifan. Ketika karyawan melakukan pekerjaan mereka dengan baik, organisasi menghargai produktivitas mereka. Imbalan yang diberikan oleh organisasi dapat berupa gaji dan promosi, yang dapat menimbulkan kepuasan karyawan di tempat kerja.2.Organizational Citizenship BehaviorBerbeda dengan kinerja, menurut Schnake dalam Erni dan Donni (2018: 174), Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku yang berada di luar kebutuhan pekerjaan. Perilaku ini termasuk tindakan sukarela oleh karyawan untuk membantu rekan kerja mereka atau organisasi. Misalnya, tepat waktu, membantu rekan kerja, memberikan saran untuk meningkatkan organisasi dan tidak membuang waktu di tempat kerja.3.Perilaku Menghindar Menurut Ernni dan Donni (2018: 174175) Absen atau ketidakhadiran dan perubahan pekerjaan adalah perilaku yang dilakukan karyawan untuk menghindari ketidakpuasan kerja. Banyak teori yang menduga bahwa karyawan yang tidak menyukai pekerjaannya akan menghindarinya baik secara permanen, yaitu dengan berhenti atau keluar dari organisasi, atau untuk sementara dengan tidak datang atau terlambat.
4.Ketidakhadiran atau kemangkiranMenyatakan bahwa kepuasan kerja memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan bahwa pekerja tidak masuk kerja. Semakin tidak puas seorang karyawan dengan suatu pekerjaan, semakin besar kemungkinan mereka untuk tidak hadir atau terlambat tanpa alasan yang jelas.5.Pindah Kerja (Turnover)Para ahli berpendapat bahwa tindakan karyawan untuk keluar (turnover)merupakan kelanjutan dari niat karyawan untuk meninggalkan organisasi (the intention to leave).Sebagian besar teori menyatakan bahwa perubahan pekerjaan disebabkan oleh karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya, menurut Erni dan Donni (2018:175), karyawan yang tidak menyukai pekerjaannya akan mencari pekerjaan lain. berbeda. Semakin puas karyawan dengan pekerjaan mereka, semakin kecil kemungkinan mereka berpikir untuk meninggalkan pekerjaan mereka6.BurnoutDistress emosional atau keadaan psikologis yang dialami di tempat kerja. Burnout adalah respons yang lebih emosional terhadap pekerjaan. Burnout melaporkan bahwa karyawan yang mengalami burnout mengalami gejala kelelahan mental dan motivasi yang rendah, tetapi bukan depresi. Maslach dan Jackson dalam Erni dan Donni (2018:176) mengatakan bahwa burnout terdiri dari tiga unsur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar