Hirarki kebutuhan Maslow adalah sebuah diagram yang terukir di benak
kebanyakan jurusan bisnis dan ilmu sosial dan banyak praktisi. Teori motivasi
Maslow (1943) dalam Robbins (2010) disusun dalam lima tingkat kebutuhan
bentuk piramida menjadi hirarki dimana kebutuhan tingkat yang lebih tinggi tidak
dapat dipuaskan jika kebutuhan tingkat rendah belum terpenuhi terlebih dahulu
atau dalam kata lain jika kebutuhan tersebut tidak terpuaskan maka akan
mempengaruhi perilaku dan semakin rendah ia berada dalam piramida kebutuhan
maka akan semakin dominan hal tersebut mempengaruhi perilakunya.
Terpenuhinya kebutuhan fisiologis maka seseorang akan semakin berusaha
untuk memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi yaitu kebutuhan
keamanan. Hal ini menyiratkan bahwa kedua kebutuhan ini berkorelasi positif.
Kebutuhan keamanan didefinsikan seperti pekerjaan yang dapat menjamin masa
depan seseorang, kenyamanan saat bekerja, keamanan finansial, adanya jaminan
pensiun dan asuransi kesehatan (Robbins, 2010). Selanjutnya terpenuhinya
kebutuhan keamanan mendorong seseorang untuk memuaskan kebutuhan ke
tingkat berikutnya yaitu kebutuhan sosial yaitu hubungan kasih sayang dengan
orang-orang pada umumnya yang dapat digambarkan dengan adanya saling
menghargai antara sesama rekan kerja (Robbins, 2010).
Baumeister dan Leary (1995) menyimpulkan bahwa kebutuhan sosial
seperti kebutuhan kepemilikan adalah bersifat bawaan dan universal karena
ditemukan dalam setiap pribadi manusia, bahwa ada ikatan antar pribadi yang
sangat mudah dikembangkan untuk kebanyakan orang, untuk merasakan
hubungan sosial dengan orang lain yang dianggap sebagai hal mendasar.
Berkenaan dengan kebutuhan sosial dalam hierarki kebutuhan Maslow (1973)
dalam Baumeister dan Leary (1995), ketika kebutuhan sosial telah terpenuhi akan
mendorong seseorang untuk memuaskan kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan
harga diri yang dapat digambarkan seperti adanya imbalan yang diberikan atas
prestasi kerja yang dicapai, kelayakan dan sikap menghargai.
Menurut Guindon (2002), dalam mengkaji kebutuhan harga diri yaitu
evaluasi sikap dan penghargaan yang diterima seseorang dari orang-orang yang
berkenaan dengan sifat dan karakter orang tersebut dan perasaan yang terkait
dengan kelayakan, prestasi dan nilai orang tersebut sebagai seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar