Minggu, 15 Januari 2023

Motivasi (skripsi, tesis, dan disertasi)


Motivasi adalah istilah umum yang berlaku yang menjadi keinginan,
kebutuhan, tujuan, sasaran, motif seseorang. Kunci untuk memahami proses
motivasi terletak pada makna antara, kebutuhan, dorongan dan insentif (Luthans,
2011). Karyawan yang termotivasi di tempat kerja dapat disebut sebagai mereka
yang dengan secara sukarela memperpanjang usaha terbaik mereka untuk
membantu organisasi mencapai tujuannya yang termotivasi tulus, patuh, dan
bekerja keras. Motivasi sangat penting bagi institusi manapun karena karyawan
merupakan aset intelektual perusahaan yang bersangkutan, motivasi juga sangat
penting bagi pertumbuhan karyawan sekaligus menyumbang produktivitas
organisasi (Goswami, dan Dwivedi, 2011). Motivasi dapat didefinisikan sebagai
kompleks kekuatan, mengilhami seseorang di tempat kerja, untuk secara sukarela
menggunakan kapasitasnya untuk pencapaian tujuan tertentu. 
Motivasi adalah konsep teoritis yang menjelaskan mengapa orang memilih
untuk berperilaku dengan cara tertentu dalam keadaan tertentu (Hunjet dan
Kozina, 2014). Motivasi mencakup semua faktor internal yang
mengkonsolidasikan energi intelektual dan fisik, memulai dan mengatur tindakan
individual, perilaku langsung, dan menentukan arah, intensitas dan durasi. Beck
(2000) dalam Uno (2007) mendefinisikan motivasi sebagai tenaga penggerak yang
mempengaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rangkaian kegiatan dalam
bentuk perilaku.
Teori motivasi pertama kali dibahas dan dibagi menjadi dua kategori yaitu
teori isi dan teori proses (Lewis et al., 2001). Teori isi adalah teori yang berkaitan
dengan faktor atau kebutuhan pendorong. Teori proses mendeskripsikan interaksi
antara kebutuhan, perilaku, dan penghargaan (Lewis et al., 2001). Teori motivasi
yang dikembangkan Abraham Maslow pada tahun 1943 dan merupakan salah satu
teori motivasi yang paling populer dan dikenal luas.
Menurut Robbins dan Timothy (2009) dalam sebuah makalah klasik,
digariskan unsur-unsur teori hierarki kebutuhan Maslow yang berpendapat bahwa
ketika kebutuhan motivasional seseorang dapat diatur secara hierarkis yaitu sekali
tingkat kebutuhan tertentu terpuaskan, maka tidak lagi berfungsi untuk
memotivasi individu. Artinya, kebutuhan pertama yaitu kebutuhan fisiologis telah
terpenuhi, maka individu akan menginginkan kebutuhan yang terletak diatasnya
yaitu kebutuhan keamanan, setelah rasa aman terpenuhi, maka kebutuhan sosial
mendominasi dibandingkan kebutuhan lainnya. Ketika kebutuhan sosial telah
terpenuhi, maka kebutuhan harga diri memiliki kekuatan lebih dominan dari 
kebutuhan sebelumnya. Ketika kebutuhan harga diri telah terpenuhi, maka
kebutuhan aktualisasi diri menduduki kebutuhan paling tinggi, dimana individu
akan mengoptimalkan diri untuk mencapai potensi dalam dirinya. Hierarki
kebutuhan ini merupakan suatu pola yang tipikal dan bisa dilaksanakan pada
hampir setiap waktu (Thoha, 2001).
Maslow (1943) dalam Potter dan Patricia (1997) mengajukan teorinya
tentang motivasi hierarki kebutuhan yang menjelaskan bahwa dasar keberadaan
seseorang merupakan tujuan yang harus dicapai. Tujuan ini saling terkait dalam
arti bahwa tujuan yang paling besar harus dipuaskan agar individu mencari
kepuasan untuk tujuan lebih lanjut. Sedangkan menurut Mangkunegara (2009)
bahwa motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri seorang
karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap
mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal. Tiga unsur yang
merupakan kunci dari motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Jadi
motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi. Motivasi
muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan.
Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada
suatu motivasi apabila tidak dirasakannya suatu kebutuhan.

Tidak ada komentar: