Satisfaction merupakan keadaan kesenangan dan kesejahteraan,
disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran (Chaplin, 2006).
Diener (1984); Shin dan Johnson (1980) dalam Diener et al (1985)
mendefinisikan kepuasan hidup sebagai penilaian menyeluruh terhadap kualitas
kehidupan seseorang berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkannya
sendiri. Sosusa dan Lyubomirsky (2001) mendefinisikan kepuasan hidup sebagai
penerimaan seseorang terhadap keadaan kehidupannya serta sejauh mana
seseorang itu dapat memenuhi apa yang dikehendakinya secara menyeluruh.
Menurut pendekatan quality of life, kepuasan hidup mengacu pada evaluasi
subjektif mengenai seberapa banyak kebutuhan, tujuan, dan nilai-nilai yang kita
punya telah terpenuhi dalam kehidupan (Eid dan Larsen, 2008). Berdasarkan
beberapa definisi kepuasan hidup di atas dapat diambil kesimpulan kepuasan
hidup adalah penilaian secara menyeluruh terhadap berbagai konstruk dalam
kehidupan seseorang dengan didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan oleh dirinya sendiri.
Diener (2003) menjelaskan dimensi dari kepuasan hidup adalah sebagai
berikut :
a. Evaluasi kepuasan hidup secara global (Life Satisfaction)
Diener (2009) menjelaskan bahwa kepuasan hidup secara global
dimaksudkan untuk mempresentasikan penilaian individu secara umum
dan reflektif terhadap kehidupannya.
b. Evaluasi kepuasan pada ranah tertentu (Domain Satisfaction)
Secara konsep, domain satisfaction merupakan kepuasan dalam ranah
kehidupan berfokus pada penilaian mengenai beberapa aspek spesifik di
kehidupan seseorang (Pavot, 1991 dalam Eid dan Larsen, 2008).
Individu yang memiliki kepuasan hidup, menunjukkan sebuah kesenangan
atau penerimaan terhadap hidup individu tersebut atau pemenuhan kebutuhan dan
keinginan hidup individu secara keseluruhan. Individu yang memiliki sikap
menerima terhadap keadaannya akan cenderung merasakan kepuasan hidup
(Sousa dan Lyubormisky, 2001).
Kepuasan hidup merupakan indikator dari keadaan sejahtera dan adanya
kepuasan hati yang merupakan kondisi yang menyenangkan dan timbul bila
kebutuhan dan harapan individu terpenuhi (Pavot et al, 1991). Deci dan Ryan
(2009) menjelaskan bahwa kebutuhan mendasar mempengaruhi kesejahteraan
seseorang. Penelitian ini juga ditunjukkan oleh Milyavskaya dan Koestner (2011)
bahwa dalam lima hierarki kebutuhan Maslow memiliki korelasi yang positif
terhadap kepuasan hidup.
Dalam jurnal Subjective Well Being: Three Decades of Progress (1999),
pembahasan menurut Diener dan Biswas (2008) terdapat beberapa komponen
dalam kepuasan hidup yakni :
a. Keinginan untuk mengubah kehidupan
b. Kepuasan terhadap hidup saat ini
c. Kepuasan hidup di masa lalu
d. Kepuasan terhadap kehidupan di masa depan
e. Penilaian orang lain terhadap kehidupan seseorang
Minggu, 15 Januari 2023
Pengertian kepuasan Hidup (skripsi, tesis, dan disertasi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar