Dalam literatur, goal orientation theory merupakan susunan utama sebuah
teori tujuan. Teori orientasi tujuan menjelaskan bahwa sebuah tujuan merupakan
motivasi individu dalam hal yang mendasari keterlibatannya saat melakukan suatu
aktivitas. Tujuan didefinisikan sebagai “representasi kognitif dari berbagai tujuan
yang dapat diterima siswa berbeda situasi prestasi” (Stan, et al, 2015). Penjelasan
tersebut dapat dimaknai bahwa orientasi yang dimiliki setiap individu akan
berbeda-beda jika dikaitkan dengan kualitas keterlibatan siswa dalam
mengerjakan pekerjaan rumah dan pengalaman emosional. Orientasi tujuan
merupakan salah satu penentu perbedaan setiap individu terhadap perilakunya
dalam aktivitas akademik.
Lebih lanjut, Dweck memberikan sebuah konsep terkait dengan orientasi
tujuan dimana tujuan secara luas dapat diartikan sebagai dimensi kepribadian
individu dan setiap individu memiliki preferensi atau pilihan goal orientasi dalam
aktivitas akademik (Dweck dan Leggett, 1988). Elliot dan Fryer (2008), sebuah
tujuan mengacu pada representasi kognitif individu dari objek masa depan,
dimana individu berkomitmen untuk mendekati atau menghindari dalam
mengerjakan suatu tugas. Definisi tersebut bisa diartikan sebagai tujuan menjadi
representasi kognitif dari apa yang ingin dicapai seseorang di masa depan, dengan
pengaruhnya terhadap perilaku yang dimediasi oleh komitmen saat mengerjakan
suatu tugas. Dalam konstruk tersebut, orientasi tujuan menggambarkan bagaimana
individu memberikan reaksi dan respon, serta menginterpretasikan situasi dalam
setiap aktivitas akademik untk mencapai suatu kinerja dan prestasi tertentu.
Locke dan Latham menjelaskan bahwa tujuan adalah hasil atau pencapaian
prestasi yang pemenuhannya diperjuangkan oleh seorang individu dalam setiap
mngerjakan tugas (2002, dalam Woolfolk, 2009). Schunk (2012) menjelaskan
bahwa tujuan mengacu pada tujuan dan fokus keterlibatan seorang individu dalam
melakukan aktivitas berprestasi, sedangkan penetapan tujuan lebih berfokus pada
bagaimana tujuan dibangun dan diubah serta peran sifat-sifat tujuan itu untuk
mendesak dan mengarahkan perilaku. Penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa
tujuan adalah orientasi seorang individu dalam mengarahkan perilakunya untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Atau, dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa
orientasi tujuan merupakan salah satu aspek yang menentukan bagaimana
individu berusaha untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam suatu aktivitas.
Tujuan didefinisikan sebagai alasan individu dalam berperilaku tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Perspektif ketiga tentang tujuan, yakni achievement
goal yang mencerminkan tingkat intermediate antara sasaran target yang spesifik
dan pendekatan tujuan konten yang lebih global. Achievement goal mengacu pada
tujuan atau alasan setiap individu dalam mengejar sebuah pencapaian tugas,
paling sering dioperasionalkan dalam tugas belajar akademik, meski bisa
diaplikasikan pada prestasi lainnya (Pintrick., et al,1996; Pintrich, 2000).
Achievement goal membahas tentang masalah tujuan yang dimiliki oleh
individu yang sedang mengejar suatu tugas pencapaian serta standar kriteria yang
mereka bangun untuk mengevaluasi kompetensi atau keberhasilan dalam tugas
tersebut. Lebih lanjut, Ames (1992) menjelaskan bahwa achievement goal
didefinisikan sebagai kepercayaan, emosi, dan assesmen yang menentukan tujuan
yang mendasari perilaku setiap individu. Penjelasan tersebut dapat dimaknai
bahwa suatu tujuan yang dimiliki individu dalam melaksanakan suatu tugas dapat
mengarahkan perilakunya dalam mencapai hasil yang optimal.
Achievement goal didefinisikan sebagai tujuan seorang individu untuk
terlibat dalam perilaku berprestasi (Elliot, 2011). Dua jenis tujuan yang
digambarkan adalah (a) tujuan penguasaan, di mana tujuannya adalah untuk
mengembangkan kompetensi dan penguasaan tugas, (b) tujuan kinerja, di mana
tujuannya adalah untuk menunjukkan kompetensi kinerja individu (biasanya
kompetensi normatif). Dalam pengertian tersebut, achievement goal merupakan
konstruksi gabungan antara tujuan umum yakni penguasaan dan kriteria spesifik
yakni kinerja yang akan dinilai dalam diri setiap individu.
Orientasi achievement goal berpengaruh terhadap tindakan siswa dalam hal
pencapaian dan reaksi emosional, kognitif dan behavioristik bukan pada tujuan
hidup keseluruhan siswa. Dengan demikian dapat diartikan achievement goal
merupakan konstruksi suatu kesatuan yang terintegrasi dan terorganisir tentang
pola kepercayaan, bukan hanya tujuan umum atau alasan prestasi, tapi juga
standar atau kriteria yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja
(Urdan, 1997).
Achievement goal didefinisikan sebagai upaya sistematis untuk
mengarahkan pikiran, perasaan, dan tindakan ke arah pencapaian tujuan seseorang
(Zimmerman, 2000). Achievement goal dapat memberikan dasar pemikiran dan
arahan setiap individu dalam mengatur proses belajar secara individual
(Anderman, et al., 2002). Lebih lanjut, achievement goal juga memprediksi
penggunaan strategi pembelajaran, usaha, emosi, prestasi, dan kinerja (Schunk,
2012). Oleh karena itu, siswa perlu mengembangkan achievement goal yang
efektif untuk proses pengaturan diri dan motivasi diri selama mengikuti proses
pembelajaran.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa achievement goal
merupakan orientasi yang menjadi alasan individu ketika mencoba berusaha
dengan mencakup proses dan tindakannya untuk mencapai atau memperoleh
tingkat tertentu.
Minggu, 08 Januari 2023
Pengertian Achievement Goal (skripsi, tesis, disertasi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar