Periklanan merupakan suatu alat persuasi (alat ntuk membujuk), membujuk disini maksduknya adalah membujuk audiens untuk membeli produk yang diiklankan. William G Nickels dalam Swashta mendefinisikan periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Periklanan berbeda dengan publisitas, publisitas disiarkan tanpa menggunakan biaya.
Tujuan periklanan :1)Mendukung program personal sellingdan kegiatan promosi yang lain.2)Mencapai orang-orang yang tidak dapat tercapai oleh tenaga penjualan/salesman dalam jangka waktu tertentu3)Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya denganmencantumkan nama dan alamatnya.4)Memasuki daerah pemasaran barudan menarik langganan baru5)Memperkenalkan produk baru6)Menambah penjualan industri7)Mencegah timbulnya barang-barang tiruan8)Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan (Swastha, 2003:252)Pemasar harus mengorbankan biaya untuk melakukan saluran komunikasi ini, karena periklanan diharapakan menjadi media yang akan menguntungkan pemasar.Sarana komunikasi pemasaran melalui periklanan ini memiliki tiga karakteristik, yaitu :a.Pengulangan: Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan berbagai pesaing, iklan skala besar mengatakan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual.
b.Penguatan ekspresivitas: iklan menyediakan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan media cetak, suara, dan warna yang berseni.c.Impersonalitas: pemirsa tidak merasa wajib memberi perhatian atau merespon iklan (Kotlerdan Lane, 2009:190)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar