Coping stress menjadi salah satu mekanisme pertahanan dalam diri individu saat menghadapi masalah. Mekanisme coping terbentuk melalui proses belajar dan mengingat, yang dimulai sejak awal timbulnya stress dan saat mulai disadari dampak stress tersebut. Kemampuan belajarini tergantung pada kondisi eksternal dan internal. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan Lazarus (1988dalam Ekawarna, 2018: 229) mendefinisikan bahwa coping stress merupakan usaha kognitif dan perilaku untuk mengelola tuntutan eksternal atau tuntutaninternal yang khusus dan konflik diantaranya yang dinilai individu sebagai beban dan melampaui batas kemampuan individu tersebut. Artinya ada faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti emosi, kepribadian, dan kesehatan serta faktor yang berasaldari luar diri individu seperti lingkungan, budaya, dan peran sosial dalam mempengaruhi coping stress. Sehingga efektivitas coping stress memiliki kedudukan sangat penting dalam mengatasi faktor ketahanan tubuh dan daya penolakan tubuh terhadap gangguan atau tekanan baik itu secara fisik maupun psikis.
Pentingnya coping stress juga terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Meichenbaum(1996). Pelatihan Inokuliasi Stres (Stress Inoculation Training atauSIT)sebagai salah satu bentuk coping mampu membantu individu untuk mengubah kondisi eksternal dan bekerja dengan orang lain secara signifikan dalam mengubah stress. Jika individu tidak mampu menentukan coping stress yang tepat saat menghadapi masalah seperti yang dihadapi oleh seorang guru TK, makaakan muncul tindakan yang tidak wajar saat berinteraksi dengan murid seperti tindakan kekerasan. Oleh karena itu coping stress sangat dibutuhkan dalam menghadapi masalah(Rahayu, 2015: 17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar