Lazarus dan Folkman (1988dalam Ekawarna, 2018:233-234) menjelaskan terdapat duastrategi dalam melakukan coping, yaitu: 1.Problem focused coping. Digunakan untuk mengurangi stressor ataumengatasi stres dengan cara mempelajari cara-cara atau ketrampilan-ketrampilan yang baru. Individu akan cenderung menggunakan strategi ini bila dirinya yakin dapat merubah situasi yang mendatangkan stres. Metode ini lebih sering digunakan oleh orang dewasa. Cara tindakan dalam copingterfokus masalah meliputi :a.Planful Problem Solving, yaitu bereaksi dengan melakukan usaha tertentu yang bertujuan untuk mengubah keadaan, diikuti pendekatan analitis dalam menyelesaikan masalah.Misalnya, seseorang yang mencoba untuk memulai suatu strategi tentang apa yang harus dilakukan, atau seseorang akan berfikir keras mengenai langkah-langkah yang harus diambil.b.Confrontative Coping, yaitu reaksi yang mengubah keadaan yang menggambarkan tingkat risiko yang harus diambil.Sujadi (2015: 9) menambahkan bahwa konfrontasi adalah individu yang berpegang teguh pada pendiriannya dan mempertahan apa yang diinginkannya, mengubah situasi secara agresif dan adanya keberanian dalam mengambil resiko.Misanya, melakukan sesuatu walau tidak yakin akan berhasil, tetapi setidaknya sudah melakukan sesuatu, atau berusaha menghubungi seseorang yang bertanggung jawab agar mengubah keputusannya.
c.Seeking Social Support, yaitu bereaksi dengan mencari dukungan dari pihak luar, baik berupa informasi, bantuan nyata, maupun dukungan emosional.Sujadi (2015: 9) menjelaskan yaitu mencoba untuk memperoleh informasi dari orang lain maupun sumber-sumberlain terkait dengan penyelesaian permasalahannya.Misalnya, menerima simpati dan pengertian dari seseorang, atau membicarakan masalah tersebut pada seseorang yang dapat membantu secara konkret.2.Emosional focused coping.Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres. Pengaturan ini melalui perilaku individu, sepertipenggunaan alkohol, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, melalui strategi kognitif. Bila individu tidak mampu mengubah kondisi yang penuh dengan stres, maka individu akan cenderung untuk mengatur emosinya. Dalam strategi ini terdapat lima cara tindakan antara lain :a.Self Controlling, yaitu bereaksi dengan melakukan regulasi, baikdalam perasaan maupun tindakan. Menjaga keseimbangan dan menahan emosi dirinya.Nugroho dan Khasan (2016: 110) menjelaskan self control yaitu usaha individu untuk mengelola perasaannya dengan cara menyimpan perasaan-perasaannya tersebut. Misalnya, seseorang yang mencoba untuk menyimpan perasaannya sendiri, tidak merusakhal-hal yang mendukungnya dan membiarkan beberapa alternatif kesempatan tetap terbuka.
b.Distancing, tidak melibatkan diri dalam sebuah permasalahan.Nugroho dan Khasan (2016: 110) menjelaskan distancing yaitu usaha individu untuk mancari jarak dengan masalah yang ada dan bertingkah lakumengabaikan masalah yang ada.Misalnya, percaya padanasib, terkadang seseorang akan mengalami kesialan, atau berbuat biasa seolah tidak terjadi apa-apa.c.Escape Avoidance, menghindar atau melarikan diri dari masalah yang dihadapi.Misalnya, tidur lebih lama dari biasanya atau menghindar dari orang lain.d.Accepting Responbility, bereaksi dengan menumbuhkan kesadaran akan peran diri dalam permasalahan yang dihadapi, dan berusaha meletakkan segala sesuatu sebagaimana mestinya.Nugroho dan Khasan (2016: 110) menjelaskan accepting responsibility yaitu individu menerima bahwa ia memiliki peran dalam masalah tersebut. Misalnya,seseorang yang berjanji pada diri sendiri bahw segala sesuatunya akan berbeda di masa yang akan datang, atau mengkritik diri sendiri.e.Positive Reappraisal, bereaksi dengan menciptakan maknapositif dalam diri, yang bertujuan untuk mengembangkan diri termasuk melibatkan hal-hal yang religius.Nugroho dan Khasan (2016: 110) menambahkan positive reappraisal dimana individu berusaha mencari pemikiran baru yang positif untuk perkembangan dirinya.Misalnya, seseorang yang mencari pertolongan Tuhan, atau berdoa lebih sering dari biasanya.
Bell (1977 dalam Rasmun, 1994: 37) menyebutkan ada dua metode copingyang digunakan oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis, antara lain :1.Metode copingjangka panjang.Cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis untuk waktu yang lama. Misalnya, berbicara dengan orang lain atau curhat dengan teman, keluarga, atau rekan tentang masalah yang dihadapi, mencoba mencari informasi lebih banyak tentang masalah yang dihadapi, membuat berbagai alternatif tindakan untuk mengurangi situasi, mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman masa lalu.2.Metode copingjangka pendek.Cara ini digunakan untuk mengurangi stres atau ketegangan psikologis dan cukup efektif untuk sementara, tetapi tidak efektif jika digunakan dalam jangka panjang. Misalnya, menggunakan alkohol atau obat-obatan, melamun dan fantasi, mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan, banyak tidur, menangis, beralih pada aktifitas lain agar dapat melupakan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar