Minggu, 06 November 2022

Pengukuran Hardiness (skripsi, tesis, disertasi)

Kobassa dalam Shapperd dan Kashani (1991: 748) menjelaskan bahwa proses pengukuran hardiness mendasarkan pada tiga aspek, diantaranya adalah aspek commitment, control dan challenges. Aspek diatas yang dalam penelitia (Shapperd 21 dan Kashani, 1991: 748) digunakan sebagai acuan utama dalam mengukur hardiness. Kombinasi hasil pengukuran dari ketiga aspek diatas yang kemudian digunakan untuk dasar generalisasi kondisi hardiness individu. Konsep pengukuran hardiness juga dikemukakan oleh Bortone, Roland, Picano dan Williams (2008: 78-81) yang menyebutkan bahwa pengukuran hardiness dapat dilakukan dengan melihat tiga aspek dari individu yaitu commitment, control dan challenges. Ketiga aspek tersebut yang mendasari Bortone dkk, (2008: 78-81) dalam menyusun skala pengukuran hardiness. Hasil penelitian analisis faktor yang dilakukan oleh Funk dalam Kardum, Knezevic dan Krapic (2012: 490) mendapati bahwa untuk melihat dan mengukur sejauh mana hardiness pada individu, dapat dilihat melalui tiga factor dari individu yaitu commitment, control dan challenges. Ketiga aspek tersebut yang mendasari Kardum, Knezevic dan Krapic (2012: 490) dalam menyusun skala pengukuran hardiness, hasil pengukuran ini yang digunakan Kardum, Knezevic dan Krapic untuk menguji hipotesis dan dasar generalisasi kondisi hardiness individu. Hardiness menurut Kobassa dalam Shapperd dan Kashani (1991: 748) dapat diukur dengan melihat tiga aspek commitment, control dan challenges dalam konteks individu yang menghadapi tekanan atau keadaan yang menimbulkan stres. Kobassa menjelaskan bahwa hardiness individu dapat nko diukur melalui penampilan tiga aspek commitment, control dan challenges yang termanifestasi dari perilaku individu saat menemui situasi yang menimbulkan stres. Konteks  penelitian yang dialkukan oleh Kobassa pada kondisi individu dalam setting menghadapi tekanan kehidupan sehari-hari. Konteks pengukuran Kobassa menjadi dasar acuan terhadap pengukuran hardiness selanjutnya. Konteks penelitian yang dilakukan oleh Bortone dkk (2008 78-81) adalah pada dunia militer. Bortone dkk, memandang anggota militer memiliki tekanan dan kemungkinan stres yang tinggi karena setiap saat dihadapkan pada ancaman bahaya yang ditimbulkan oleh pihak musuh atau pemberontak. Konteks penelitian dalam bidang militer secara stimulus stres memang berbeda dengan yang dilakukan peneliti, akan tetapi peniliti memandang koridor berkaitan ketahanan menghadapi stress

Tidak ada komentar: