Minggu, 06 November 2022

Dimensi Burnout (skripsi, tesis, dan disertasi)

1)Exhaustion (Kelelahan)Exhaustion menyebabkan seseorang merasakan hal-hal lain secara berlebihan, baik secara emosional dan fisik. Perasaan yang timbul itu seperti: merasa kering, dimanfaatkan, dan tidak dapat bersantai dan kembali fit. Ketika bangun pagi, merasa lelah seperti ketika pergi ke tempat tidur. Kelelahan akan membuat individu merasa kekurangan energi untuk menghadapi pekerjaan atau orang lain. Exhaustion adalah reaksi pertama terhadap stres dari tuntutan pekerjaan atau perubahan besar. Kelelahan emosional “merupakan perasaan seluruh energi habis digunakan”. Dalam hal ini, ketika seseorang mengalami kelelahan mereka akanmencoba mengurangi stres emosional terhadap orang lain dengan cara memisahkan diri.2)Cynicism (Sinisme)Perasaan sinis akan membuat orang mengambil sikap yang dingin dan berjarak terhadap pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Perasaan tersebut meminimalisir keterlibatan mereka di tempat kerja dan bahkan melupakan cita-cita mereka. Disatu sisi, sinisme merupakan upaya untuk melindungi diri dari kelelahan dan kekecewaan. Merasa 
lebih aman untuk menjadi acuh tak acuh, terutama ketika masa depan tidak pasti atau menganggap hal-hal tidak akan berhasil. Tapi berpadangan negatif dapat menghancurkan kesejahteraan dan kapasitas seseorang untuk bekerja secara efektif. Sedangkan menurut Namora bahwa “seseorang dengan burnout melihat orang lain sebagai objekatau nomor. Mereka memperlakukan orang lain dengan kasar dan kritis”.3)Penurunan prestasi pribadi (inefficacy/reduced personalaccomplishment)Situasi kerja atau perkuliahan dengan tuntutan yang luar biasa berkontribusi terhadap kelelahan maupun depersonalisasi yang cenderung menurunkan perasaan efektif seseorang, yaitu sulit untuk mendapatkan rasa puas saat merasa lelah atau acuh tak acuh saat membantu orang lain. Penurunan prestasi pribadi muncul karena kurangnya sumber daya yang relevan, sedangkan kelelahan dan depersonalisasi muncul dari adanya overload kerja dan konflik sosial(Khairani, 2015). 

Tidak ada komentar: