Khobasha dan Maddi (2002: 173-185), menjelaskan bahwa kepribadian
hardiness dalam diri seseorang individu berfungsi sebagai:
1. Membantu dalam proses adaptasi individu.
Memiliki kepribadian hardiness yang tinggi akan sangat terbantu dalam
melakukan proses adaptasi terhadap hal-hal baru, sehingga stres yang ditimbulkan
tidak banyak.
2. Toleransi terhadap frustasi
Sebuah penelitian terhadap dua kelompok mahasiswa, yait kelompok yang
memiliki ketabahan tinggi dan yang rendah, menunjukkan bahwa mereka yang
mempunyai ketabahan hati yang tinggi menunjukkan tingkat frustasi yang lebih
baik rendah dibanding mereka yang ketabahan hatinya rendah. Senada dengan
hasil penelitian itu, penelitian lain menyimpulkan bahwa ketabahan hati dapat
membantu mahasiswa untuk tidak berfikir akan melakukan bunuh diri ketika
sedang stress dan putus asa.
3. Mengurangi akibat buruk dari stress
Kobasa banyak meneliti tentang hardiness menyebutkan bahwa, ketabahan
hati sangat efektif berperan ketika terjadi periode stress dalam kehidupan
seseorang. Demikian pula pernyataan beberapa tokoh lain. Hal ini dapat terjadi
karena mereka tidak terlalu menganggap stress sebagai suatu ancaman. 4. Mengurangi kemungkinan terjadinya burnout.
Burnout adalah situasi kehilangan control pribadi karena terlalu besar tekanan
pekerjaan terhadap diri, sangat rentan dialami oleh pekerja-pekerja emergency
seperti perawat yang memiliki beban kerja tinggi, begitu pula pada mahasiswa
yang menyelesaikan skripsi mereka memiliki beban yang tinggi dan dituntut
untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.
Untuk individu yang memiliki beban kerja tinggi, hardiness sangat
dibutuhkan untuk mengurangi burnout yang sangat mungkin timbul. Menurut
Shultz dan Schultz (2002: 44) juga menyatakan bahwa mahasiswa yang
mempunyai optimisme yang tinggi juga mempunyai hardiness yang tinggi
sehingga mereka mampu menyelesaikan semua beban tugasnya.
5. Mengurangi penilaian negatif terhadap suatu kejadian atau keadaan yang
dirasa mengancam dan meningkatkan pengharapan untuk melakukan coping
yang berhasil.
Coping adalah penyesuaian secara kognitif dan perilaku menuju keadaan
yang lebih baik, bertoleransi terhadap tuntutan internal dan eksternal yang
terdapat dalam situasi stres. Kepribadian hardiness yang dimiliki dapan membuat
individu melakukan coping yang cocok dengan masalah yang sedang dihadapi.
Individu dengan kepribadian hardiness tinggi cenderung memandang situasi yang
menyebabkan stress sebagai hal positif, dan karena itu dirinya dapat lebih jernih
dalam menentukan coping yang sesuai Khoshaba dan Maddi (2002: 173-185) 6. Meningkatkan ketahanan diri terhadap stress
Kepribadian hardiness dapat menjaga individu untuk tetap sehat walaupun
mengalami kejadian-kejadian yang penuh stres. Karena lebih tahan terhadap stres,
individu juga akan lebh sehat dan tidak mudah jatuh sakit karena caranya
menghadapi stres lebih baik dibandingkan individu dengan hardiness rendah
(Smet, 1994: 22).
7. Membantu individu untuk melatih kesempatan lebih jernih sebagai suatu
latihan untuk mengambil keputusan.
Khoshaba dan Maddi (dalam Wahyu, 2005: 14) menyatakan bahwa hardiness
dapat membantu individu untk melihat kesempatan lebih jernih sebagai suat
latihan untuk mengambil keputusan, baik dalam keadaan stress atapun tidak.
Berdasarkan raian diatas, dapat disimpulkan bahwa hardiness yang ada dalam diri
seorang individu lebih memiliki toleransi terhadap frustasi, mengurangi akibat
buruk dari stress, mengurangi adanya burnout, mengurangi penilaian negative
tehadap satu kejadian ata keadaan yang dirasa mengancam dan meningkatkan
pengharapan untuk melakukan koping yang berhasil, lebih sulit untuk jatuh sakit
yang biasanya disebabkan oleh stress, membantu individu untuk melihat
kesempatan lebih jernih sebagai suatu latihan untuk mengambil keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar