Mathis & Jackson (2011), Standar kinerja mengalir langsung dari deskripsi pekerjaan dan menunjukkan apa yangdicapai dan bagaimana kinerja diukur dalam bidang utama dari deskripsi pekerjaan. Jika karyawan tahu apa yang diharapkan dan bagaimana kinerja yang akan diukur, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik melakukan pekerjaan dengan memuaskan. Sayangnya, standar kinerja sering tidak dikembangkan sebagai tambahan item dari deskripsi pekerjaan. Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance).Menurut Mangkunegara (2007) dalam Widodo (2015), Istilah kinerja berasal dari job performanceatau actual performance(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Widodo (2015) mengemukakan Kinerja individu adalah bagian hasil dari kerja pegawai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan kinerja individu dan kinerja kelompok. Sedangkan Mathis & Jackson (2011) mengemukakan kinerja individu ditingkatkan ke tingkat yang ketiga komponen yang hadir dengan individu karyawan, dan berkurang jika ada faktor-faktor yang berkurang atau tidak ada. Misalnya, jika beberapa pekerja produksi memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan mereka dan bekerja keras, tetapi organisasi menyediakan peralatan yang ketinggalan zaman atau gaya manajemen pengawas menyebabkan reaksi negatif oleh pekerja, kurangnya dukungan organisasi dapat mengurangi kinerja individu. Simanjutak (2005) dalam Widodo (2015) mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja individual sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.Menurut Handoko (2014) ukuran terakhir departemen personalia adalah prestasi atau pelaksanaan kerja (performance) karyawan. Widodo (2015) mengatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi kinerja. Pada umumnya personel dipengaruhi oleh bebagai faktor yaitu antara lain:a.Sasaran : adanya rumusan sasaran yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh organisasi untuk dicapai.
b.Standar : apa ukurannya bahwa seseorang telah berhasil mencapai sasaran yang diinginkan organisasi.c.Umpan balik : informasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencapai sasaran sesuai standar yang telah ditentukan.d.Peluang : beri kesempatan orang itu untuk melaksanakan tugasnya mencapai sasaran tersebut.e.Sarana : sediakan sarana yangdiperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.f.Kompetensi ; beri pelatihan yang efektif, yaitu bukan sekedar belajar tentang sesuatu, tetapi belajar bagaimana melakukan sesuatu.g.Motivasi : harus bisa menjawab pertanyaan “ mengapa saya harus melakukan pekerjaan ini?”.Menurut Mathis & Jackson (2011) kriteria kinerja bervariasi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, tetapi yang paling umum ukuran kinerja karyawan terkait dari banyak pekerjaan meliputi :a.Jumlah Outputb.Kualitas Outputc.Ketepatan waktu outputd.Kehadirane.Efisien kerjaf.Efektivitas kerja
Menurut Jansen (2001) dalam Mas’ud (2004) yang dikutip oleh Narani (2010) terdapat 7 indikator pengukuran kinerja karyawan yaitu kuantitas dan kualitas kinerja, efisiensi karyawan, standar kualitas karyawan, usahakaryawan, pelaksanaan tugas, pengetahuan karyawan, dan tingkat kreativitas karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar