Sabtu, 12 November 2022

Kepuasan Kerja (skripsi, tesis, dan disertasi)

Menurut Hasibuan (2016) Kepuasan kerja (job statisfaction)karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Kepuasan di luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya. Kepuasan kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya.
 Herzberg dalam Widodo (2015) mengemukakan mengenai teori dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya rasa puas yaitu faktor pemeliharaan (maintanance factors) dan faktor pemotivasi (motivation factors). Faktor pemeliharaan meliputi administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan dengan subordinat, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status. Sedangkan faktor pemotivasi meliputi dorongan berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan berkembang dan tanggung jawab. Robbins & Judge (2015) definisi tentang kepuasan kerja merupakan sebuah perasaan positif terhadap pekerjaan yang dihasilkan dari evaluasi atas karakteristik. Sebuah pekerjaan lebih dari mengacak kertas, menulis kode program, menunggu pelanggan, atau mengendarai truk. Pekerjaan membutuhkan interaksi rekan kerja dan bos, mengikuti aturan serta kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup dengan kondisi kerjayang kurang diseal, dan sebagainya.Kreitner & Kinicki (2001) dalam Widodo (2015) menyebutkan faktor penentu kepuasan kerja. Di antaranya sebagai berikut:a.Pekerjaan itu sendiri (work it self)Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya di butuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
 b.Hubungan dengan atasan (supervision)Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah tenggang rasa (consistenderating). Hubungan fungsional mencerinkan sejauh mana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan jika kedua jenis hubungan adalah positif.c.Teman sekerja (workers)Teman kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun berbeda jenis pekerjaan.d.Promosi (promotion)Promosi merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatab untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.e.Gati atau upah (pay)Merupakan faktor pemenuh kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak

Tidak ada komentar: