Minggu, 06 November 2022

 Jenis-jenis Stres (skripsi, tesis, dan disertasi)

Tidak semua stres itu buruk. Kenyataannya banyak orang yang setuju jika seseorang tersebut membutuhkan stres sampai dititik tertentu agar tetap sehat. Apabila seseorang menganggap stres sebagai sebuah motivasi positif, stres dapat dianggap sebagai suatu yang menguntungkan. Tetapi apabila melebihi poin optimal yang menguntungkan maka stres akan membawa dampak buruk bagi seseorang tersebut. Stres dapat dipandang dalam dua cara : stres baik (eustress) dan stres buruk (distress) (National Safety Council, 2004: Selye ( 1976 dalam Ekawarna, 2018: 139) mengkategorikan stres menjadi dua jenisyaitu Eustressdan Distress. 1.Eustress(stres positif). Rice (1992dalam Erlina, 2013: 16) menyebutkan bahwa eustressbersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan. Stres jenis ini menimbulkan teganagan dalam hidup individu, tetapi dampak yang ditimbulkan bermanfaat misalnya promosi kenaikan jabatan, ujian SIM, seleksi pekerjaan dan psikotes, wawancara kerja, semua kejadian tersebut dapat menimbulkan tegangan, kecemasan bagi individu tetapi hasil yang dicapai akan bermanfaat. Eustressjuga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan sesuatu, misalnya menciptakan karya seni(Safaria & Rahardi,2004: 51).2.Distress(stres negatif). Rice (1992dalam Erlina, 2013: 15)menyebutkan distressmerupakan stres yang merusak atau bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagaisuatu keadaan dimanaindividu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir, ataugelisah. Sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, menyakitkan, dantimbul keinginan untuk menghindarinya. Jenis stres ini akan memberikan dampak yang menimbulkan kesedihan, kesengsaraan, dan ketakutan bagi individumisalnya kematian orang yang dicintai, sakit keras, di-PHK, dan sebagainya(Safaria & Rahardi, 2004: 51).
 Menurut Lazarus (1984 dalam Ellyza,2016: 14) membedakan jenis stres ditinjau dari hal yang menyebabkannya menjadi tiga jenis, yaitu :1.Catalysmic Stressor, yaitu stres yang terjadi pada sekumpulan orang-orang pada saat yang sama. Catalysmic stressor ini tidak dapat diprediksikan karena dapat mempunyai kekuatan yang berpengaruh pada komunitas, contoh: bencana alam, perang, bencana teknologi.2.Personal Stressor, yaitu stres yang berpengaruh pada individu seseorang tidak dapat diprediksikan dan kadang lebih sulit untuk di atasi karena membutuhkan motivasi diri, contoh: perceraian, pengangguran, tidak lulus ujian. 3.Background Stres, jenis stres ini akan lebih berbahaya daripada catalysmic dan personal stressor. Dikarenakan jika individu gagal mencari penyelesaian maka dampaknya akan berbahaya, contoh: tempat kerja yang gaduh, kegelapan

Tidak ada komentar: