Smet (1994) menunjukkan mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi stres akademik, yaitu:
a. Variabel dalam kondisi individu, yaitu umur, tahap
kehidupan, jenis kelamin, temperamen, faktor-faktor
genetik, intelligensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status
ekonomi, serta kondisi fisik.
b. Karakteristik kepribadian, yaitu kepribadian introvertekstrovert, stabilitas emosi secara umum, kepribadian tipe
A, kepribadian ketabahan (hardiness), locus of control,
kekebalan, dan ketahanan.
c. Variabel sosial-kognitif, yaitu dukungan sosial yang
dirasakan, jaringan sosial, serta kontrol pribadi yang
dirasakan.
d. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial
yang diterimanya, dan integrasi dalam jaringan sosial.
e. Strategi coping.
18
Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Azizah dan
Satwika (2021) dalam penelitiannya menjelaskan ketika
seorang mahasiswa memiliki karakteristik kepribadian
hardiness, ia akan menjadi seseorang yang lebih kuat, tahan,
dan stabil dalam menyikapi situasi stres di kehidupannya serta
dapat mengurangi resiko-resiko yang negatif seperti perasaan
sedih, bingung, khawatir, dan rapuh. Sehingga individu yang
memiliki karasteristik kepribadian hardiness dapat
mengendalikan peristiwa yang ditemuinya (Risana &
Kustanti, 2020).
Selanjutnya Albana (2007) menjelaskan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi stres akademik yaitu hubungan
dengan lingkungan sosial. Hubungan lingkungan sosial
meliputi dukungan sosial yang diterima dari orang tua, teman,
dan para guru. Dalam Penelitian Mulyadi, Raharjo dan Basuki
(2016), hubungan yang sehat antara orang tua dan anaknya
dapat memberikan kenyamanan saat berada dirumah,
meningkatkan komunikasi dan menguatkan hubungan
emosional sebagaimana kelekatan anak dengan orang tuanya.
Orang tua dapat berperan sebagai orang tua dan teman bagi
anaknya dalam mendukung dan mendampingi anak
menghadapi kesulitan hidup .
Berdasarkan uraian faktor stres akademik diatas, peneliti
menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
stres akademik, yaitu variabel dalam kondisi individu,
karakteristik kepribadian, variabel sosial-kognitif, hubungan
dengan lingkungan sosial, dukungan sosial yang diterimanya,
dan intergrasi dalam jaringan sosial, dan strategi coping.
Adapun pada penelitian ini, peneliti akan lebih berfokus
kepada faktor karakteristik kepribadian yaitu kepribadian
hardiness dan faktor hubungan dengan lingkungan sosial,
yakni keterlibatan orang tua yang menciptakan hubungan
yang bersifat emosional, yang disebut dengan kelekatan orang
tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar