Gadzella dan Masten (2005) mengukur stres akademik
dalam dua aspek yang diantaranya itu stressor (pemicu stres)
akademik dan reaksi terhadap stressor.
a. Stressor akademik adalah suatu keadaan dengan adanya
tuntutan untuk dapat menyesuaikan diri selain dari sesuatu
yang normal dan terjadi di kehidupan sehari-hari. Pemicu
stres akademik ini memiliki lima kategori, yaitu:
1) Frustasi, hal ini berkenaan dengan keterlambatan
dalam mencapai tujuan, mengalami kesulitan,
kegagalan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan, tidak diterima secara sosial, serta
melewatkan kesempatan
2) Konflik, hal ini berkenaan dengan memilih antara dua
alternatif pilihan yang diinginkan maupun tidak
diinginkan atau bahkan kedua-duanya.
3) Tekanan, berkenaan dengan adanya persaingan yang
ketat, deadline serta beban kerja yang terlalu
berlebihan.
4) Perubahan, berkenaan dengan pengalaman yang tak
menyenangkan, banyaknya perubahan yang terjadi
dalam waktu bersamaan, serta kehidupan dan tujuan
yang terganggu.
5) Pemaksaan diri, berkenaan dengan seseorang yang
ingin berkompetisi, disukai oleh semua orang,
mengkhawatirkan segala sesuatu yang terjadi, adanya
prokrastinasi akademik, kecemasan ketika dihadapkan
dengan ujian, serta memiliki solusi dalam masalah.
b. Reaksi terhadap pemicu stres (stressor) akademik
Adapun terdapat empat kategori reaksi terhadap stressor
1) Fisiologis, yang dimaksud dengan reaksi psikologis
ini ialah kelelahan, adanya pergerakan yang cepat,
17
perut terasa sakit, nafas menjadi sesak, kepala terasa
sakit serta keluar keringat terlalu berlebihan.
2) Emosional, yang dimaksud dengan reaksi emosional
ini adalah timbulnya rasa takut, rasa marah, merasa
bersalah serta sedih.
3) Perilaku, dalam hal ini yaitu, memisahkan dirinya dari
lingkungan sekitar, tindakan untuk menyakiti diri, dan
mudah tersinggung serta menangis.
4) Kognitif, dalam hal ini pandangan individu terhadap
situasi yang menyebabkan adanya stres serta cara
individu dalam menggunakan pemecahan masalah
untuk mengendalikan keadaan yang tertekan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa aspek stres akademik meliputi 2 aspek,
yakni stressor akademik dengan 5 indikator (frustasi,
konflik, tekanan, perubahan, dan pemaksaan diri) dan
reaksi terhadap stressor akademik dengan 4 indikator
(fisiologis, emosional, perilaku, dan kognitif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar