Minggu, 06 November 2022

Definisi Kesejahteraan Psikologis (skripsi, tesis, disertasi)

Teori mengenai kesejahteraan psikologis pertama kali digagas oleh Ryff (1989) yang berawal dari konsep kebahagiaan. Menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis adalah istilah untuk mendeskripsikan kesehatan psikologis individu berdasarkan fungsi dari psikologi positif. Selanjutnya Ryff (1989) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis terkait erat dengan otonomi, penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan pribadi. Peneliti menggunakan teori dari Ryff karena teori ini telah menjabarkan kesejahteraan psikologis beserta aspek-aspek yang ada dalam variabel penelitian ini. Teori ini kemudian dijabarkan oleh Ryan dan Deci (2001) dengan kebutuhan dasar psikologis hanya terkait tiga hal saja, yaitu kemandirian (autonomy), kompetensi (competence), serta keterkaitan (relatedness). Ryan dan Deci (2001) juga membuat klasifikasi kesejahteraan psikologis menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan pertama berfokus pada kepuasan hidup serta kebahagiaan (hedonic) dan kedua berfokus pada makna dan realisasi diri dan mendefinisikan kesejahteraan dengan keberfungsian dalam hidup (eudaimonic). Pandangan ini kemudian memunculkan perspektif yang tidak 19 jauh berbeda dengan teori sebelumnya yang dikemukakan oleh Ryff (1989) yang menekankan bahwa kesejahteraan psikologis berasal dari kebahagiaan. Keyes, Shmotkin dan Ryff (2002) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis tidak hanya berbicara tentang kepuasan hidup dan keseimbangan perasan positif dan negatif namun juga menekankan pada potensi individu dalam menghadapi tantangan. Sedangkan Wells (2010) juga berpendapat bahwa kesejahteraan psikologis adalah sebuah keadaan seseorang yang sehat secara psikologis sehingga berpengaruh secara positif terhadap kehidupannya serta pikiran positif akan membuat orang menjadi bahagia. Kedua teori ini memiliki kesamaan, yaiutu dimana kedua teori ini menekankan pada kemampuan dan perasaan positif individu di dalam menyikapi berbagai tantangan akan melahirkan sebuah kebahagiaan yang akan dirasakan oleh individu tersebut. Menurut Razulzada (2007) mendeskripsikan individu yang mempunyai kesejahteraan psikologis akan memiliki kehangatan dan dapat dipercaya di dalam hubungan interpersonalnya, merasa bahwa dirinya berkembang secara individu, memiliki tujuan hidup yang jelas, merasa bahwa individu dapat melakukan sesuatu dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dan sanggup melakukan suatu hal berdasarkan nilai-nilai internal yang ada pada dirinya tanpa dipengaruhi oleh nilai-nilai dari orang lain. Teori ini kemudian menjadi teori pendukung dari teori-teori sebelumnya yang menyimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah kemampuan individu di  dalam mengatasi tantangan eksternal dengan nilai-nilai yang dimiliki yang akan melahirkan sebuah kebahagiaan bagi individu tersebut

Tidak ada komentar: