Minggu, 06 November 2022

Aspek-Aspek Psikologis (skripsi, tesis, disertasi)

Menurut Kartono (1996) proses kehidupan psikis manusia selalu diikuti oleh ketiga aspek psikologis yaitu aspek kognitif, aspek emosional atau perasaan dan 18 aspek kemauan atau hubungan interpersonal. Aspek kognitif berkaitan dengan persepsi, ingatan, belajar, berpikir dan problem solving dan aspek afektif berkaitan dengan emosi atau perasaan dan motif. Sedangkan aspek konatif berkaitan dengan perilaku seseorang yang meliputi hubungan interpersonal dan intrapersonal (Walgito, 2010). a. Kognitif Dalam kehidupan manusia, proses kognitif sangat berperan dalam pengambilan keputusan bagi setiap individu, sejalan dengan proses kognitif menjadi dasar akan timbulnya prasangka. Apabila seseorang atau suatu kelompok mempersepsikan orang lain atau kelompok lain dan memasukkan apa yang dipersepsinya itu merupakan keadaan kategori tertentu (Kartono, 1996). 1) Prasangka, merupakan evaluasi seseorang atau kelompok yang mendasarkan diri pada lingkungan agar nantinya diterima dilingkungan kelompoknya. Prasangka mengarah pada evaluasi yang negatif, walaupun dalam stereotype merupakan hal yang dapat bersifat positif disamping dapat negatif. 2) Belajar sosial, merupakan salah satu teori dalam hal belajar, dalam setiap pembelajaran yang dilakukan yang perlu diperhatikan setiap pembelajaran itu terjadi melalui model atau contoh. Seperti halnya sikap, merupakan hal yang terbentuk melalui proses belajar. 19 3) Motivasi, memandang prasangka sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan. 4) Pengamatan, hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya perangsang. Dalam pengamatan dengan sadar orang dapat memisahkan unsur-unsur dari suatu objek. 5) Ingatan, merupakan kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (remembering), halhal yang lampau. b. Emosi Crow dan Crow dalam (Sobur, 2003) mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu. Menurut Hude (2006) emosi adalah suatu gejala psikofisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku. Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Emosi juga merupakan reaksi manusiawi terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi buruk. Emosi memberi warna dalam kehidupan manusia. Pengalaman emosional juga dapat menjadi motivator penting perilaku. 20 Menurut Coleman dan Hammen dalam (Hude, 2006) ada empat fungsi emosi dalam kehidupan manusia, yaitu: 1) Emosi sebagai pembangkit energi (energizer), Emosi membangkitkan dan memobilisasi energi seseorang, marah menggerakan seseorang untuk menyerang, takut menggerakan kita untuk berlari dan cinta mendorong seseorang untuk mendekat dan bermesraan. 2) Emosi sebagai pembawaan informasi, Bagaimana keadaan diri seseorang dapat diketahui dari emosi kita. Jika marah, seseorang mengetahui bahwa dihambat atau diserang orang lain, sedih berarti kehilangan sesuatu yang di senangi, bahagia berarti memperoleh sesuatu yang kita senangi. 3) Emosi sebagai komunikasi, berfungsi sebagai komunikasi intrapersonal dan interpersonal sekaligus. 4) Emosi sebagai sumber informasi keberhasilan seseorang, mendambakan kesehatan dan mengetahuinya ketika kita merasa sehat walafiat, mencari keindahan dan mengetahui bahwa memperolehnya ketika merasakan kenikmatan estetis dalam diri. Kualitas emosi atau perasaan itu bergantung pada tiga faktor (Kartono, 2003), yaitu: 1) Kondisi fisik, oleh suatu penyakit, jadi terlalu emosi, peristiwa yang menyakitkan. Seperti kehilangan, kematian. 21 2) Pembawaan, ada orang yang sangat perasa, dan ada juga yang tebal muka (tidak sensitif). 3) Tergantung pada suasana hati. c. Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua atau lebih orang yang memiliki pola interaksi yang konsisten (Lestari, 2010). Sears dalam menyebutkan bahwa hubungan interpersonal adalah bila dua orang individu menjalin hubungan, kehidupan individu akan terjalin dengan orang lain, apa yang dilakukan oleh yang satu akan mempengaruhi yang lain (dalam Lestari, 2010) Proses pemenuhan kebutuhannya, manusia membentuk hubungan dengan orang lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia seperti: kebutuhan fisiologis (makan, minum), kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargan dari orang lain. Kebutuhan itu mempengaruhi hubungan, karena kebutuhan kita tidak lepas dari orang lain, karena kodrat kita sebagai makhluk sosial di mana pola interaksi social (Sobur, 2003). 

Tidak ada komentar: