Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mendefinisikan dinamika ialah gerak dari dalam; tenaga
yang menggerakan; semangat (KBBI, 2005). Dinamika
merupakan gerak atau kekuatan yang dimiliki
sekumpulan orang secara terus menerus yang
menimbulkan perubahan tata hidup masyarakat yang
bersangkutan. Dalam ilmu filsafat dinamika berasal dari
kata Yunani yang berarti “dapat mampu” atau “jadi
kuat”. Dari kata ini dibentuk kata dinamis yang artinya
“Kemampuan” dan “kekuatan”, dinamika berarti
pergerakan dari yang tidak berarti menjadi berarti
sebagaimana manusia, dinamika atau dinamika manusia
yaitu tidak pernah berhenti dan selalu dalam keaktifan
(Drijarkara, 2013).
Sedangkan menurut Zulkarnain (2013) dinamika
adalah sesuatu hal yang mempunyai tenaga atau
kekuatan, selalu bergerak, berkembang serta
menyesuaikan diri terhadap keadaan tertentu. Hurclok
(1994) menjelaskan dinamika adalah suatu tenaga
kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan
yang terjadi dan merupakan suatu faktor yang berkaitan
dengan pematangan dan faktor belajar, pematangan
merupakan suatu kemampuan untuk memahami makna
yang sebelumnya yang tidak mengerti terhadap objek
kejadian. Melalui uraian di atas dapat dipahami bahwa
16
dinamika merupakan tenaga kekuatan yang selalu
berkembang dan berubah. Bagi sesorang yang
mengalami dinamika maka mereka harus siap dengan
keadaan apapun yang terjadi.
Sedangkan psikologis berasal bahasa Yunani
terdiri dari kata Psyche atau psikis yang artinya jiwa dan
logos yang berarti ilmu, jadi secara harfiah, psikologi
berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang
ilmu-ilmu kejiwaan (Sarwono, 2014). Namun karena
jiwa itu abstrak dan tidak dapat dikaji secara empiris,
maka kajiannya bergeser pada gejala-gejala jiwa atau
tingkah laku manusia, oleh karena itu yang dikaji adalah
gejala jiwa atau tingkah laku. Menurut Walgito (2010)
psikologis merupakan ilmu tentang perilaku atau
aktivitas-aktivitas individu. Perilaku atau aktivitasaktivitas tersebut berupa perilaku yang tampak dan
perilaku yang tidak tampak demikian juga dengan
aktivitas yaitu aktivitas-aktivitas motorik dan juga
aktivitas-aktivitas emosional.
Menurut Nursalim & Purwoko (2009), dinamika
psikologis adalah proses dan suasana kejiwaan internal
individu dalam menghadapi dan mensolusi konflik yang
dicerminkan oleh pandangan atau persepsi, sikap dan
emosi, serta perilakunya.
Sedangkan Menurut Refia dan Purwoko (2014)
dinamika psikologis adalah proses yang terjadi dalam
kejiwaan individu ketika menghadapi dan menyelesaikan
konflik, mencakup persepsi, sikap dan perilaku.
Ada beberapa komponen dalam diri manusia
yang mempengaruhi dan membentuk perilaku dalam
17
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan dinamika
psikologis, yaitu:
a. Komponen Kognitif, komponen perseptual yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan dan
keyakinan.
b. Komponen Afektif, komponen emosional yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang
terhadap objek perilaku.
c. Komponen Konatif, komponen perilaku (action
component) yaitu komponen yang berhubungan
dengan kecenderungan bertindak terhadap objek.
Ketiga komponen di atas selalu berlangsung
bersama-sama dan runtut. Ketiga fungsi kognisi, emosi
dan konasi itu bisa berlangsung lancar dan harmonis,
namun tak jarang disertai banyak konflik seperti konflik
diantara pikiran, perasaan dan kemauan yang saling
berbenturan atau berlawanan (Kartono, 1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar