Voluntary disclosure merupakan pengungkapan yang dilakukan perusahaan
untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya secara relevan
sebagai tambahan informasi tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku
(Paramita, 2102). Tersedianya informasi oleh manajemen perusahaan dalam
voluntary disclosure, tingkat pengungkapan wajib (mandatory disclosure) yang
ditetapkan dapat diarahkan ke tingkat wajar atau tidak perlu penuh. Dengan
tersedianya informasi oleh manajemen perusahaan dalam pengungkapan sukarela,
tingkat pengungkapan wajib yang ditetapkan dapat diarahkan ketingkat wajar atau
tidak perlu penuh.
Voluntary disclosure dalam manajemen perusahaan bebas memberikan
informasi akuntansi lainnya yang relevan guna dalam mendukung pengambilan
keputusan serta dapat membantu investor dalam memahami strategi bisnis
perusahaan. Perusahaan akan mengungkapkan informasi akuntansi secara
voluntary disclosure (sukarela) apabila manfaat yang diperoleh perusahaan lebih
besar daripada biaya yang telah dikeluarkan. Yuliasti dalam Suta dan Laksito
(2012) mengemukakan perusahaan yang melakukan voluntary disclosure secara
luas akan lebih banyak menarik perhatian para investor. Para investor akan
mengetahui informasi akuntansi lebih banyak mengenai perusahaan tersebut dan
dapat mengambil keputusannya dalam investasi.
Botosan dalam Paramita (2012) menyebutkan untuk mengukur kelengkapan
pengukuran dapat dinyatakan dalam Indeks Kelengkapan Pengungkapan, dimana
perhitungan indeks kelengkapan pengungkapan dilakukan sebagai berikut:
a) Memberikan skor untuk setiap pengungkapan, yaitu skor 1 bagi
pengungkapan informasi sekilas, skor 2 untuk pemberian informasi yang
lebih terinci dan maksimum 3 bagi perusahaan yang memberikan
informasi dengan penjelasan data kuantitatif yang mendukung, untuk
memperoleh skor pengungkapan maksimum.
b) Skor yang diperoleh setiap perusahaan dijumlahkan untuk mendapatkan
skor total pengungkapan.
c) Menghitung indeks pengungkapan (IDX) dengan cara membagi skor total
pengungkapan maksimum.
Semakin banyak butir yang diungkapkan suatu perusahaan, akan semakin
banyak pula angka indeks yang diperoleh. Perusahaan dengan angka indeks yang
lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan
pengungkapan secara lebih komprehensif dibandingkan dengan perusahaan yang
angka indeksnya lebih kecil (Paramita, 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar