MenurutSutrisno (2012:309) analisis fundamental merupakan pendekatan analisis harga saham yang menitikberatkan pada kinerja perusahaan. Kinera perusahaan dapat dilihat dari perkembangan perusahaan, neraca perusahaan dan laporan laba ruginya. Seperti yangdikatakan oleh Wijayanti (2010dalam Arifin & Agustami 2016)bahwa harga saham berubah (berfluktuasi) sesuai dengan kekuatan permintaan (demand) dan penawaran (supply), salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian saham (permintaan) didasarkan pada pertimbangan fundamental yaitu kinerja keuangan perusahaan, dengan kinerja keuangan yang baik perusahaan tersebut mampu menghasilkan keuntungan yang tinggi dan sekaligus dapat menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen yang tinggi pula, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaan akan saham.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan akan saham dan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh faktor fundamental, yaitu faktor yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, khususnya kinerja keuangan.
Jika kinerja keuangan perusahaan baik, maka permintaan dari investor untuk membeli saham akan naik, dengan begitu harga saham pun ikut naik.Menurut Widoatmodjo(2009:66dalam Arifin & Agustami 2016) analisis fundamental yang sering digunakan untuk menilai harga saham adalahdengan menganalisa kinerja keuangan perusahaan melalui analisis rasio yang datanya berasal dari laporan keuangan. Rasio keuangan ini memang dikenal mampu menganalisis kinerja suatu perusahaan dengan cepat, karena cara ini berupa proses penyederhanaan informasi dengan membandingkan angka yang ada di pos-pos laporan keuangan. Dengan angka-angka didalamnya, dapat menganalisa keadaan perusahaan.Jika kondisi keuangan perusahaan sehat, maka memiliki peluang besar untuk mencetak laba di masa-masa mendatang sehingga bisa diharapkan untuk membagi dividen atau membayar bunga obligasi dan harga saham atau obligasi juga bisa meningkat.Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kondisi perusahaan, dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan, kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya, ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan, analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan, jenis rasio keuangan yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar, Zuliarni (2012dalam Arifin & Agustami 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar