Jumat, 29 April 2022

Determinasi Harga dan Surplus Ekonomi di Pasar Energi (skripsi dan tesis dan disertasi)

Analisa penetapan harga sektor energi sangat penting dalam kaitannya dengan kebijakan. Secara bersamaan struktur harga dapat mengontrol permintaan dan penawaran energi dan dalam hubungannya dengan kebijakan energi, penetapan harga berdampak langsung terhadap konsumsi energi untuk keperluan industrialisasi, transportasi, rumah tangga dan komersial, serta pembangkit listrik. Pada dimensi sosial penentuan harga haruslah dapat menyejahterakan masyarakat secara optimal. Pemerintah pun dapat memberikan subsidi pada harga bila energi dipandang sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Sedangkan harga pada dimensi politik harus dapat menerjemahkan perangkat kebijakan pemerintah saat digunakan mengatur keseimbangan permintaan dan penawaran. Aspek ekonomi memiliki peran dominan dari ketiga aspek diatas. Pada teori harga keseimbangan pasar, bahwa terjadinya keseimbangan karena adanya pertemuan titik antara kurva permintaan dan penawaran. permintaan mewakili dari sisi konsumen dan penawaran mewakili pihak produsen. Harga bagi produsen harus dapat memenuhi total biaya produksi sumber daya energi. Kriteria produsen secara sederhana dalam kurva diwakilkan oleh kurva penawaran sumber energi yang terdiri dari komponen Long Run Marginal Cost (LRMC), premi pengurasan, dan biaya eksternalitas. Jumlah dari ketiganya harus mewakili harga minimal yang harus dipenuhi produsen. Harga pada sisi konsumen harus dapat memberikan alternatif bagi penggunaan energi yang paling baik dari berbagai jenis energi yang ada. Artinya konsumen suatu energi harus bisa membayar harga minimal paling tinggi sampai dengan harga alternatif berikutnya (willingness to pay). Kriteria itu diterjemahkan dalam kurva permintaan dan menunjukan harga maksimal yang bisa ditunjukan konsumen atau yang biasa disebut nilai netback. Interaksi antara produsen dan konsumen dengan asumsi pasar persaingan sempurna dapat dilihat dari perpotongan kurva permintaan yang memperlihatkan perilaku konsumen dan kurva penawaran untuk perilaku produsen. Perbedaan nilai netback dan biaya penawaran merupakan harga optimal yang dapat ditetapkan oleh pasar energi. Pada daerah kurva penawaran dan harga keseimbangan terdapat daerah surplus produsen atau rente ekonomi. Sedangkan pada daerah harga keseimbangan dan kurva permintaan terdapat daerah surplus konsumen. Dimana daerah surplus konsumen dan produsen tersebut mencerminkan benefit yang diterima konsumen maupun produsen. Dalam hal ini pemerintah dapat berperan di tengah surplus konsumen maupun surplus produsen melalui kebijakan fiskal berupa pajak dan subsidi. Masuknya pemerintah membuat rentang harga yang semula terbagi dua menjadi tiga kepentingan, yaitu produsen, konsumen dan pemerintah.

Tidak ada komentar: