Rabu, 12 Januari 2022

Pengaruh Frekuensi Umpan Balik Kualitas dengan Kualitas Internal Produk (Skripsi dan tesis)


Frekuensi umpan balik kualitas spesifik akan meningkatkan kinerja
daripada umpan balik yang bersifat umum, karena akan memberikan umpan
balik yang bersifat spesifik akan memberikan kejelasan peran suatu tugas.
Umpan balik spesifik juga memberikan para pekerja kesempatan untuk
menggunakan strategi yang baik untuk melaksanakan tugas tersebut (Early
et al. 1990).Riset perilaku organisasional telah menunjukkan bahwa umpan
balik membantu meningkatkan perilaku yang berorientasi tugas Ashford and
Cumming (1983). Maksudnya adalah bahwa dengan memberikan umpan
balik pada para pekerja tentang apa yang sudah dicapai akan menjadikan
para pekerja berperilaku untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Informasi kualitas seperti tingkat produk sisa (scrap), produk yang
harus dikerjakan kembali (rework), dan produk rusak (defect) dapat
memberikan suatu dasar bagi deteksi kesalahan dan pedoman melihat areaareaperbaikan. Pengoperasian umpan balik yang tepat waktu dan relevan
perlu untuk manajemen kualitas sehari-hari.Informasi kualitas seperti
menginformasikan mengenai tingkat produk sisa (scrap), produk yang harus
dikerjakan kembali (rework), dan produk rusak (defect) dapat memberikan
suatu dasar bagi deteksi kesalahan. Banker et al. (1993) menyediakan bukti
empiris bahwa semakin sering ukuran-ukuran kinerja manufaktur
diberitahukan pada para pekerja akan berhubungan secara positif dengan
praktek TQM. Jadi dengan seringnya perusahaan memberikan umpan balik
pada para pekerja maka praktek TQM akan lebih dapat meningkatkan
kinerja perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, terdapat peningkatan
kecenderungan para manajer menyediakan lebih banyak informasi umpan
balik tentang operasi maupun kinerja individual dan kelompok bagi para
pekerja. Tujuan dengan menggunakan umpan balik tersebut untuk
memecahkan permasalahan kinerja. Umpan balik kinerja bagi para
pekerjaperlu untuk menetapkan hubungan perilaku para pekerja dengan
proses perbaikan kualitas. Selain itu umpan balik kualitas dipakai untuk
mengetahui hubungan diantara umpan balik kualitas dan kinerja kualitas
yang diproksi dengan kualitas internal produk. Tipe-tipe informasi kinerja
yang dikumpulkan dan disebarkan untuk menentukan apa yang harus
diperhatikan oleh para pekerja yaitu pertama , jika informasi atas kualitas
diukur dan disebarkan pada para pegawai, maka para pekerja akan
memberikan lebih banyak perhatian pada kualitas. Kedua, informasi kinerja
memberikan umpan balik kepada para pekerja dan memberikan pedoman
untuk memperhatikan area-area perbaikan.
Umpan balik kualitas adalah seringnya melakukan penilaian kualitas
seperti barang sisa (Scrap), pengerjaan kembali (rework), cacat (defect)
dipakai untuk mengukur kinerja kualitas. Data dikumpulkan seperti barang
sisa (Scrap), pengerjaan kembali (rework), cacat (defect) harus dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan. Mendistribusikan data kualitas, sisa (Scrap),
pengerjaan kembali (rework), cacat (defect) untuk dianalisis dan disebarkan
ke seluruh pabrik. Maiga and Jacobs (2005) menemukan hubungan yang
positif antara umpan balik kualitas dengan kinerja kualitas yang diproksi
dengan kualitas internal. Elemen-elemen umpan balik kualitas terdiri dari
scrap, rework, defect yang harus dicapai akan mengarahkan para pekerja
untuk mencapai tingkat scrap, tingkat rework, tingkat defect yang rendah
sehingga kualitas internal produk meningkat.
Umpan balik harus specific, tepat waktu dan relevan agar umpan balik
yang diterima akan mengarahkan karyawan berperilaku yang berorientasi
tugas, mengarahkan karyawan untuk membuat strategi di dalam
menyelesaikan tugas serta mengatasi permasalahan-permasalahan
perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja. Jadi dengan
menentukan umpan balik disertai dengan sasaran dengan frekuensi yang
sangat tinggi serta menyebarkannya keseluruh pabrik pada para pekerja
terkait kualitas produk yang terdiri dari scrap, rework, defect maka para
pekerja dapat mengarahkan usahanya pada pencapaian target scrap, rework,
defect yang rendah sehingga kualitas internal produk meningkat.

Tidak ada komentar: