Senin, 31 Januari 2022

Kompetensi (skripsi dan tesis)


Kompetensi merupakan tingkah laku yang harus dimiliki seseorang dalam
melaksanakan pekerjaannya baik dalam bidang industri, ekonomi maupun pendidikan.
Secara etimologi kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan.
Sedangkan secara terminologi kompetensi berarti perilaku yang rasional untuk
mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan (Uzer,
2003: 14). Istilah kompetensi mempunyai banyak makna, Broke dan Stone (1995: 221)
mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai descriptive of qualitative nature of
teacher behavior appears to be entirely meaningful. Di mana kompetensi menjadi
sebuah deskripsi dari tingkah laku guru yang tampak dan menjadikan tingkah laku
tersebut bermakna seutuhnya bagi perkembangan pendidikan.
Tidak hanya membahas mengenai tingkah laku, Amstrong dan Murlis dalam
Ramelan (2003: 47) menjelaskan bahwa kompetensi adalah karakteristik mendasar
individu yang secara kausal berhubungan dengan efektivitas atau kinerja yang sangat
baik. Menurut Wahjosumidjo (1995: 34), kompetensi adalah kinerja tugas rutin yang
integratif, yang menggabungkan resources (kemampuan, pengetahuan, asset dan
proses, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat) yang menghasilkan posisi yang
lebih tinggi dan kompetitif. 
McAshan (1981), dalam Mulyasa, (2003 : 79) menjelaskan bahwa kompetensi
adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini kemudian difahami
bahwa kompetensi kompetensi sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
prilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya.
Sebagai konsekuensi dari defenisi kompetensi tersebut, atau yang lain maka
pengertian kompetensi merujuk pada kemampuan orang untuk memenuhi persyaratan
perannya saat ini atau masa mendatang. Dengan demikian kompetensi tidak hanya
terkait dengan kinerja saat ini. Kompetensi juga bisa untuk meramalkan kinerja masa
mendatang karena kompetensi merupakan karakteristik yang berkelanjutan yang
umumnya tidak bisa hilang.
Untuk mencapai kompetensi tertentu, seseorang perlu memiliki sejumlah
kapabilitas. Kapabilitas biasanya merupakan kombinasi dari dimensi sifat pribadi,
ketrampilan dan pengetahuan. Menurut Spencer and Spencer (1993), Mitrani et al,
(1992), kompetensi memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
a. Knowledge adalah informasi yang memiliki seseorang untuk bidang tertentu.
Pengetahuan (knowledge) merupakan kompetensi yang kompleks. Skor atas tes
pengetahuan sering gagal untuk memperidiksi kinerja SDM karena skor tersebut
tidak berhasil mengukur pengetahuan dan keahlian seperti apa seharusnya
dilakukan dalam pekerjaan. Tes pengetahuan mengukur kemampuan peserta tes 
untuk memilih jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah
seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
b. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik
maupun mental.
c. Motives adalah drive, direct and`select behavior to ward certain actions or goals
and away from other. Seseorang memiliki motif berprestasi secara konsisten
mengembangkan tujuan-tujuan yang memberikan tantangan pada dirinya dan
bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan
feed back untuk memperbaiki dirinya.
d. Traits adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana
seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya percaya diri (self
confidence), kontrol diri (self-control), steress resistance, atau hardiness
(ketabahan atau daya tahan).
e. Self-Concept adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai
diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui bagaimana value (nilai)
yang dimiliki seseorang, apa yang menarik bagi seseorang melakukan sesuatu.
Karakteristik kompetensi tersebut juga kembali dijelaskan oleh Thoha (1996: 88) ada
5 tipe karakteristik dasar dari kompetensi yaitu:
a. Motif (motive) yaitu sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau
diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan adanya tindakan. Motif ini
menggerakan, mengerahkan dan memiliki prilaku terhadap tindakan tertentu atau
tujuan dan perbedaan orang lain. 
b. Sifat (trait) yaitu karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi
dan informasi.
c. Konsep pribadi (self concept) yaitu pelaku, nilai-nilai dan kesan pribadi
seseorang.
d. Pengetahuan (knowledge) yaitu informasi mengenai seseorang yang memiliki
bidang substansi tertentu.
e. Ketrampilan (skill) yaitu kemampuan untuk melakukan tugas fisik dan mental
tertentu.
Michael Zwell (2000:56-68) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kecakapan kompetensi seseorang, yaitu:
a. Keyakinan dan nilai-nilai, keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap
orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa
mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara
baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Untuk itu, setiap orang harus berpikir
positif tentang dirinya, maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri orang
yang berpikir ke depan.
b. Keterampilan, dengan memperbaiki keterampilan, individu akan meningkat
kecakapannya dalam kompetensi.
c. Pengalaman, keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman. Di
antaranya pengalaman dalam mengorganisasi orang, komunikasi dihadapan
kelompok, menyelesaikan masalah, dsb. Orang yang tidak pernah berhubungan
dengan organisasi besar dan kompleks tidak mungkin mengembangkan 
kecerdasan organisasional untuk memahami dinamika kekuasaan dan pengaruh
dalam lingkungan. Orang yang pekerjaannya memerlukan sedikit pemikiran
strategis kurang mengembangkan kompetensi daripada mereka yang telah
menggunakan penmikiran strategis bertahun-tahun.
d. Karakteristik kepribadian, kepribadian bukanlah sesuatu yang tidak dapat berubah.
Kepribadian seseorang dapat berubah sepanjang waktu. Orang merespon dan
berinteraksi dengan kekuatan dan lingkungan sekitar. Walupun dapat berubah,
kepribadian cenderung berubah dengan tidak mudah. Tidaklah bijaksana
mengharapkan orang memperbaiki kompetensinya dengan mengubah
kepribadiannya.
e. Motivasi, dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan,
memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat memberikan
pengaruh positif terhadap motifasi seseorang bawahan.
f. Isu emosional, hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi.
Misal, takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak
menjadi bagian, semuanya cenderung membatasi motivasi dan inisiatif.
g. Kemampuan intelektual, kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti,
pemikiran analitis, dan pemikiran konseptual.
h. Budaya organisasi, budaya organsiasi mempengaruhi kompetensi sumber daya
manusia dalam kegiatan sebagai berikut; proses Recruitment dan seleksi
karyawan, Sistem penghargaan, Praktik pengambilan keputusan, Filosofi 
organisasi (misi-visi, dan nilai-nilai organisasi), Kebiasaan dan prosedur,
Komitmen pada pelatihan dan pengembangan , Proses Organisasional.

Tidak ada komentar: