Kamis, 07 Oktober 2021

Turnover Itention ( Intensitas Keluar ) (skripsi dan tesis)


Intensi adalah niat atau keinginan yang timbul pada individu
untuk melakukan sesuatu. Sementara turnover adalah berhentinya atau
penarikan diri seseorang karyawan dari tempat bekerja. Dengan
demikian turnover intention adalah kecenderungan atau niat karyawan
untuk berhenti bekerja dari pekerjaanya secara sukarela menurut
pilihannya sendiri. Hal ini meliputi pikiran untuk keluar, keinginan
mencari pekerjaan lain, dan keinginan meninggalkan organisasi.
Karyawan yang melakukan turnover biasanya mereka sudah merasa
tidak nyaman terhadap pekerjaan yang mereka lakukan pada suatu
perusahaan menurut Zeffane (2003) dalam Sivellea Firdaus dkk (2017).
Menurut Mobley dalam Tika Nur Halimah dkk (2016) turnover
intention adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti
bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat
ke tempat kerja yang lain menurut pilihannya sendiri.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa turnover intention
adalah niat atau keinginan keluar karyawan dari pekerjaannya yang
sekarang secara sukarela untuk mendapatkan pekerjaan ditempat lain.
Menurut Harnoto (2002) dalam Tika Nur Halimah dkk (2016)
turnover intention ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku
karyawan, diantaranya :
a) Absensi yang meningkat
Karyawan yang berkeinginan pindah kerja, biasanya ditandai dengan
absensi yang semakin meningkat. Tingkat tanggung jawab karyawan
dalam fase ini sangat kurang dibandingkan dengan sebelumnya.
b) Mulai malas bekerja
Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja akan
lebih malas bekerja, karena orientasi karyawan ini adalah bekerja
ditempat lainnya yang dipandang lebih mampu memenuhi semua
keinginan karyawan bersangkutan.
c) Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja
Berbagai pelanggaran terhadap tata tertib dalam lingkungan
pekerjaan sering dilakukan karyawan yang akan melakukan
turnover. Karyawan lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika
jam-jam kerja berlangsung, maupun berbagai bentuk pelanggaran
lainnya.
d) Peningkatan protes terhadap atasan
Karyawan yang berkeinginan untuk melakukan pindah kerja, lebih
sering melakukan protes terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan
kepada atasan. Materi protes yang ditekankan biasanya berhubungan
dengan balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat dengan
keinginan karyawan.
e) Perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya
Biasanya hal ini berlaku untuk karyawan yang memiliki karakteristik
positif. Karyawan ini mempunyai tanggung jawab yang tinggi
terhadap tugas yang dibebankan, dan jika perilaku positif karyawan
ini meningkat jauh dan berbeda dari baisanya justru menunjukan
karyawan ini akan melakukan turnover.

Tidak ada komentar: