Jika seorang investor ingin membeli atau menjual suatu saham atau
sekuritas lain di pasar modal, dia biasanya melakukan transaksi melalui
broker/dealer yang memiliki spesialisasi dalam suatu sekuritas. Broker/dealer
inilah yang siap untuk menjual pada investor untuk harga ask jika investor ingin
membeli suatu sekuritas. Jika investor sudah mempunyai suatu sekuritas dan
ingin menjualnya, maka broker/dealer ini yang akan membeli sekuritas dengan
harga bid. Perbedaan antara harga bid dan harga ask adalah spread. Jadi bid-ask
spread merupakan selisih harga beli tertinggi bagi broker/dealer bersedia untuk
membeli suatu saham dan harga jual dimana broker/dealer bersedia untuk
menjual saham tersebut.
Dalam mekanisme pasar modal, pelaku pasar juga menghadapi masalah
keagenan. Partisipan pasar saling berinteraksi di pasar modal guna mewujudkan
tujuannya, membeli atau menjual sekuritas. Aktivitas yang mereka lakukan
utamanya dipengaruhi oleh informasi yang diterima, baik secara langsung
(laporan publik) maupun tidak langsung (insider trading). Dealers atau market
makers sebagai salah satu partisipan pasar modal mempunyai kemampuan yang
terbatas terhadap persepsi yang akan datang, dan menghadapi potensi
kerugian dari pedagang yang terinformasi (informed traders) karena mereka tidak
memiliki informasi yang superior sebagaimana pedagang yang terinformasi.
Timbulnya masalah adverse selection yang mendorong dealer untuk menutupi
kerugian dari pedagang yang terinformasi dengan meningkatkan spread-nya
terhadap pedagang yang liquid. Jadi, dapat dikatakan bahwa asimetri informasi
yang terjadi antara dealer dan pedagang yang terinformasi tercermin pada spread
yang ditentukannya (Komalasari:2005).
Kamis, 28 Oktober 2021
Teori Bid-Ask Spred (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar