Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan pada efek-efek yang dapat dipasarkan dan kapan waktu pelaksanaannya. Secara umum, produk investasi dikelompokkan berdasarkan hasilnya menjadi dua golongan. Pertama, produk Investasi Pendapatan Tetap (fixed income investment), yaitu produk investasi yang sudah pasti memberikan pendapatan (biasanya disebut bunga). Kedua, produk Investasi Pertumbuhan (growth income investment), yaitu produk investasi yang tidak memberikan hasil pasti berupa bunga, tetapi hanya memberikan hasil apabila dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Contoh : saham, emas, rumah, barang-barang koleksi, mata uang asing.
Dengan banyaknya ragam produk investasi yang bisa mengisi portofolio itu, menyebabkan investor perlu melakukan berbagai pertimbangan sebelum melakukan investasi. Pertimbangan sebelum investasi itu bisa kita katakan sebagai proses menentukan keputusan investasi.
Bicara proses keputusan investasi, maka sebuah investasi, proses pengambilan keputusan harus berkesinambungan atau disebut dengan on going process. Karena itu dalam proses keputusan investasi ini ada beberapa tahap yang harus dilalui, menetukan tujuan investasi, menentukan kebijakan investasi dan pemilihan strategi atau skenario investasi.
Tahap menentukan tujuan investasi menyangkut jangka waktu investasi (pendek/panjang), berapa target return yang akan dicapai. Sedangkan tahap menentukan kebijakan investasi ini yang harus dilakukan investor adalah mengetahui dan mengerti karakter risiko (risk profile) masing- masing apakah seorang yang mau mengambil risiko atau menghindari risiko, berapa banyak dana yang akan diinvestasikan, fleksibilitas investor dalam waktu untuk memantau investasi, pengetahuan akan pasar modal. Setelah itu baru melakukan pemilihan isi dan aset portofolio. Kalau seluruh isi portofolio adalah saham, maka yang mesti diketahui adalah karakteristik dan jenis saham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar