Job embeddedness adalah keterikatan karyawan terhadap
pekerjaannya dan menjadi faktor untuk mempertimbangkan
keinginan untuk keluar dari organisasi. Menurut Nostra (2011, dalam
Garnita dan Suana, 2014) job embeddedness merupakan jaringan
yang mendorong karyawan untuk tetap tinggal di dalam organisasi,
dan jaringan tersebut terbagi menjadi organisasi itu sendiri dan
komunitas didalamnya. Job embeddedness berkonsentrasi pada
keseluruhan organisasi dan membuktikan bahwa job embeddedness
menunjukan kekuatan dari adanya turnover dibandingkan dengan
kepuasan kerja di suatu organisasi (Putri dan Suana, 2016). Tingkat
job embeddedness karyawan pada perushaan, sebagai bentuk
keterikatan karyawan terhadap perusahaan. Hal inilah yang
menjadikan timbulnya rasa tanggug jawab terhadap pekerjaannya
dan kepedulian terhadap perusahaan. Hal ini dapat disebabkan
karena individu yang embedded akan mempersepsikann dirinya
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari organisasinya (Mitchell et
al, 2001). Job embeddedness merupakan salah satu faktor keinginan
karyawan untuk memutuskan pindah ke perusahaan lain atau tidak. (Mitchel et al, 2001) mengungkapkan bahwa konsep job
embeddedness menggambarkan bagaimana seorang karyawan terikat
dengan pekerjaan serta organisasi di mana dia bekerja karena
akumulasi pengaruh aspek-aspek yang berasal dari dalam pekerjaan
(on-the-job) maupun dari luar pekerjaan (off-the-job). FItrizky
(2012) mengungkapkan bahwa job embeddedness menjelaskan
individu menjadi terbenam dalam lingkungannya dan terhubung
dengan banyak jaringan pada suatu organisasi sehingga akan sulit
untuk terpisah dari organisasi dan menajadi bagian dari organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar