Menurut Aaker dalam Sudomo (2013:36), pembagian ekuitas merek
berdasarkan 4 unsur utama, yaitu: brand awareness, brand association, perceived
quality, dan brand loyalty.
a. Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Tingkat kesadaran merek menggambarkan keberadaan merek dalam benak
konsumen yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan
mempunyai peran kunci dalam ekuitas merek. Kesadaran merek yang tinggi
akan menumbuhkan asosiasi yang melekat pada merek, konsumen akan merasa
akrab dengan merek sehingga timbul rasa suka. Kesadaran merek juga akan
mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
Konsumen cenderung memilih merek yang sudah dikenalinya, karena
konsumen merasa lebih aman terhadap sesuatu yang telah dikenal dan merasa
merek yang terkenal lebih bisa diandalkan dan terjamin kualitasnya.
b. Asosiasi Merek (Brand Associations)
Asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai
merek. Jadi asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dibenak
seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai sebuah merek. Asosiasi
merek akan semakin kuat apabila dilandasi dengan semakin banyaknya
pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi atau menggunakan merek dan
seringnya melihat merek tersebut dalam strategi komunikasi perusahaan.
Berbagai asosiasi merek saling berhubungan dan menimbulkan suatu
rangkaian yang disebut citra merek atau brand image dalam benak konsumen.
Semakin banyak asosiasi merek yang berkaitan maka semakin kuat citra
mereknya. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung
memiliki konsistensi terhadap citra merek. Selanjutnya konsumen akan
beranggapan merek tertentu secara fisik berbeda dengan merek lain, hal
tersebut akan dijadikan pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian.
c. Peresepsi Kualitas (Preceived Quality)
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas
atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang
diharapkan. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan suatu produk atau jasa
dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh
langsung kepada keputusan pembelian konsumen serta loyalitas mereka
terhadap merek. Jika persepsi kualitas konsumen terhadap merek positif berarti
produk disukai, dan sebaliknya jika negatif produk tidak disukai dan tidak akan
bertahan lama di pasar.
d. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Brand loyalty adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap merek.
Ukuran tersebut dapat memberi gambaran mengenai kemungkinan seorang
pelanggan beralih ke produk lain, terutama jika merek tersebut terdapat adanya
perubahan baik harga atau atribut lainnya. Konsumen yang loyal umumnya
akan setia pada merek tersebut dalam hal pembelian ulang walaupun
dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan merek lain. Loyalitas sangat
penting bagi perusahaan karena memberi jaminan perolehan laba perusahaan
di masa mendatang.
Rabu, 27 Oktober 2021
Pembagian Unsur Utama Ekuitas Merek (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar