Brand image (citra merek) merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu (Edi, 2013). Menurut Setiadi
(2003) Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek,
akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.
Menurut Kotler dalam penelitian Edi (2013) menyebutkan bahwa
para pembeli mungkin mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap citra
perusahaan atau merek. Menurut Edi (2013) Brand Image (cita merek)
adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Menurut
Edi (2013) Citra yang efektif akan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
a. Memantapkan karakter produk dan unsur nilai.
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental.
Menurut Simamora dalam penelitian Permana (2013), ada tiga
komponen brand image:
a. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu
produk atau jasa.
b. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang
atau jasa yang meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian,
serta status sosialnya.
c. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk yang meliputi atribut
produk tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaanya, serta jaminan
yang diberikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar