Rabu, 27 Oktober 2021

Loyalitas Merek (Brand Loyalty) (skripsi dan tesis)


Lyalitas merek (brand loyalty) didasarkan pada perilaku konsisten
dari pelanggan untuk membeli sebuah merk sebagai bentuk proses 
pembelajaran dari pelanggan atas kemampuan sebuah merek dalam
memenuhi kebutuhannya (Aaker 2013:206). Loyalitas merek
mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu merek
produk. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang kemungkinan
ada tidaknya seorang palanggan beralih ke merek produk yang lain,
terutama jika pada merek didapati adanya perubahan, baik yang
menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Seorang pelanggan yang
sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan
pembeliannya pada merek lain, apapun yang terjadi pada merek tersebut.
Jika loyalitas pelanggan terhadap suatu merek meningkat, kerentanan
kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk
pesaing dapat dikurangi (Durianto, dkk., 2011:146).
Loyalitas konsumen terhadap merek terdiri dari lima kategori
yang memiliki tingkatan loyalitas mulai dari yang paling rendah sampai
tertinggi yang membentuk piramida loyalitas merek. Durianto, dkk
(2004:19), menyatakan bahwa tingkatan loyalitas merek terdiri dari:
1) Switcher (berpindah-pindah)
Switcher merupakan tingkatan loyalitas paling dasar. Semakin sering
pembelian konsumen berpindah dari suatu merek ke merek yang lain
mengindikasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap
memadai. Dalam hal ini merek memegang peranan kecil dalam
keputusan pembelian. Ciri yang paling tampak dari jenis pelanggan іni 
adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah dan
banyak konsumen lain yang membeli merek tersebut.
2) Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi
suata merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk
membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika
peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lain. Jadi
pembeli ini dalam membeli suatu merek karena alasan kebiasaan.
3) Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
Kategori pembeli yang puas dengan merek yang dikonsumsi. Namun
pembeli ini dapat saja berpindah merek dengan menanggung biaya
peralihan (switching cost), seperti waktu, biaya atau resiko уаng
timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut untuk menarik minat
pembeli kategori ini, pesaing perlu mengatasi biaya peralihan yang
harus ditanggung pembeli dengan menawarkan berbagai manfaat
sebagai kompensasi.
4) Likes the Brand (menyukai merek)
Kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut.
Rasa asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman
menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang
tinggi dan mereka menganggap merek sebagai sahabat.
5) Committed Buyer (pembeli yang berkomiten) 
Kategori pembeli yang setia. Pembeli ini mempunyai kebanggaan
dalam menggunakan suatu merek. Merek tersebut bahkan menjadi
sangat penting baik dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi siара
sebenarnya penggunanya. Ciri yang tampak pada kategori ini adalah
tindakan pembeli untuk merekomendasikan dan mempromosikan
merek yang digunakannya kepada orang lain.

Tidak ada komentar: