Kamis, 07 Oktober 2021

Jenis-Jenis Turnover Intention (skripsi dan tesis)


Secara umum karyawan yang keluar dari perusahaan biasanya
disebabkan oleh 2 (dua) hal (Kasmir, 2016:321), yaitu:
1. Diberhentikan
Diberhentikan maksudnya adalah karyawan diberhentikan dari perusahaan
disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya telah memasuki usia pensiun, atau
mengalami cacat sewaktu bekerja, sehingga tidak mampu lagi bekrja. Untuk
yang pensiun alasannya karena sudah memasuki usia pensiun, sedangkan
yang dipensiunkan karena cacat, karena dianggap sudah tidak atau kurang
memiliki kemampuan, sehingga tidak mampu lagi bekerja seperti semula.
Kemudian diberhentikan juga dapat dilakukan perusahaan karena karyawan
melakukan perbuatan yang telah merugikan perusahaan, misalnya kasus
penipuan,pencurian atau hal-hal yang merugikan lainnya.
2. Berhenti sendiri
Artinya karyawan berhenti dengan keinginan atau permohonannya sendiri,
untuk keluar dari perusahan, tanpa campur tangan pihak perusahaan. Alasan
pemberhentian ini juga bermacam-macam, misalnya karena masalah
lingkungan kerja yang kurang kondusif, kompensasi yang kurang, atau
jenjang karir yang tidak jelas atau ketidaknyamanan lainnya. Alasan seperti
ini terkadang tidak dapat diproses oleh pihak sumber daya manusia dan
berusaha untuk dipertahankan dengan pertimbangan berbagai hal, misalnya
kemampuan karyawan masih dibutuhkan. Namun jika karyawan tersebut
merasa tidak diperlukan tenaganya, maka segera akan diproses untuk
diberhentikan, karena jika karyawan yang sudah minta berhenti dan tetap
dipertahankan, akan mengakibatkan motivasi kerjanya lemah dan berdampak
kepada kinerjanya. Bahkan banyak kasus terkadang karyawan tersebut
membuat ulah yang dapat mengganggu operasi perusahaan.
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2011) turnover intention
dikelompokkan dalam beberapa cara yang berbeda, diantaranya :
1. Perputaran secara tidak sukarela
Terjadi jika pihak manajemen/pemberi kerja merasa perlu untuk memutuskan
hubungan kerja dengankaryawannya dikarenakan tidak ada kecocokan atau
penyesuaian harapan dan nilai-nilai antara pihak perusahaan dengan
karyawan yang bersangkutan atau mungkin pula disebabkan oleh adanya
permasalah ekonomi yang dialami perusahaan. Selain itu perputaran ini
dikarenakan oleh kebijakan organisasi, peraturan kerja, dan standar kinerja
yang tidak dipenuhi oleh karyawan.
2. Perputaran secara sukarela
Hal ini terjadi apabila karyawan memutuskan baik secara personal ataupun
disebabkan oleh alasan profesional lainnya untuk menghentikan hubungan
kerja dengan perusahaan, misalnya karyawan berkeinginan untuk
mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di tempat lain, peluang
karir, pengawasan, geografi, dan alasan yang menyangkut oribadi ataupun
keluarga. 

Tidak ada komentar: