Mobley (2011:121) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang untuk berpindah ditentukan oleh :
Faktor-faktor keorganisasian, meliputi :
1. Besar kecilnya organisasi, ada hubungannya dengan pergantian karyawan yang
tidak bergitu banyak, karena organisasi-organisasi yang lebih besar mempunyai
kesempatan-kesempatan mobilitas intern yang lebih banyak, seleksi personalia
yang canggih dan proses-proses manajemen sumber daya manusia, sistem
imbalan yang lebih bersaing, serta kegiatan-kegiatan penelitian yang
dicurahkan bagi pergantian karyawan.
2. Besar kecilnya unit kerja, mungkin juga berkaitan dengan pergantian karyawan
melalui variabel-variabel lain seperti keterpaduan kelompok, personalisasi, dan
komunikasi. Ada tanda-tanda yang menunjukan bahwa unit-unit kerja yang
lebih kecil, terutama pada tingkat tenaga kerja kasar, mempunyai tingkat
pergantian karyawan yang lebih rendah.
3. Penggajian, para peneliti telah memastikan bahwa ada hubungan yang kuat
antara tingkat pembayaran dan laju pergantian karyawan. Selain itu faktor
penting yang menentukan variasi-variasi antar industri dalam hal pelepasan
sukarela adalah tingkat penghasilan yang relatif. Pergantian karyawan ada pada
tingkat tertinggi dalam industri-industri yang membayar rendah.
4. Bobot pekerja, masalah pokok ini banyak mendapatkan perhatian dalam bagian
berikut mengenai variabel-variabel individual karena adanya dugaan bahwa
tanggapan-tanggapan keperilakuan dan sikap terhadap pekerjaan sangat
tergantung pada perbedaan-perbedaan individual. Dalam hal ini perhatian
dipusatkan pada kumpulan hubungan antara pergantian karyawan dan ciri-ciri
pekerjaan tertentu, termasuk rutinitasi atau pengulangan tugas, autonomi atau
tanggung jawab pekerjaan.
5. Gaya penyeliaan, sebuah telaah mendapati bahwa terdapat tingkat pergantian
karyawan yang tertinggi dalam kelompok-kelompok kerja dimana mandornya
atau supervisor acuh tak acuh, tanpa mempedulikan tingkat strukturnya. Selain
itu didapati bahwa kurangnya pertimbangan ke penyeliaan merupakan alasan
nomor dua yang paling banyak dikatakan sebagai penyebab pemberhentian
karyawan.
Faktor-faktor individual, meliputi :
1. Kepuasan terhadap pekerjaan, kepuasan ini dapat dikonsepsikan sebagai
ketidaksesuaian antara apa yang dinilai oleh individu dengan apa yang
disediakan oleh situasi.
2. Kepuasan terhadap pekerjaan secara menyeluruh, menunjukkan bahwa
semakin kecil perasaan puas terhadap pekerjaan itu, semakin besar keinginan
untuk keluar.
3. Pembayaran, hubungan tingkat pembayaran dan laju pergantian karyawan
cukup taat asas untuk membenarkan pembayaran sebagai pembesar pergantian
karyawan yang secara hipotetik paling utama pada setiap telaah mengenai
organisasi.
4. Promosi, kurangnya kesempatan promosi dinyatakan sebagai alasan
pengunduran diri yang utama. Mengetahui aspirasi-aspirasi karier dan
kesempatan-kesempatan promosi seseorang akan menjadi harapan-harapan
terhadap karir yang dapat berinteraksi dengan kepuasan dalam mempengaruhi
pergantian karyawan.
5. Bobot pekerjaan, merupakan satu diantara korelasi-korelasi kepuasan yang
cukup kuat dalam hubungannya dengan pergantian karyawan.
6. Kerabat-kerabat kerja, hubungan kerabat kerja dan kepuasan itu terlalu kasar.
Hubungan kerabat kerja mempunyai berbagai dimensi dan mencerminkan
kepentinga-kepentingan dalam pekerjaan, perbedaan individual, serta
hubungan antara peralatan dan individu.
7. Penyeliaan, dapat dikaitkan dengan pergantian karyawan untuk dapat
menangani interaksi pimpinan dan bawahan.
8. Keikatan terhadap organisasi, sebagai kekuatan relatif dari identifikasi dan
keterlibatan seseorang dalam organisasi.
9. Harapan untuk dapat menemukan pekerjaan lain, secara empiris variabel ini
cukup mendapat dukungan untuk menimbulkan kesan bahwa variabel ini
cukup penting untuk mendapat perhatian pada analisis-analisis pergantian
karyawan pada tingkat individu.
10. Niat untuk pergi atau tinggal, sebagai suatu konsep perilaku niat seseorang
harus menjadi peramal perilaku yang baik. Secara empiris ukuran-ukuran
perilaku niat untuk pergi atau tinggal terlihat sebagai salah satu dari peramal
pergantian karyawan yang terbaik pada tingkat individu.
11. Tekanan jiwa, sebagai suatu kondisi yang dinamis yang menghadapkan
individu pada kesempatan, kendala, dan/atau keinginan untuk menjadi apa
yang disenanginya, dan melakukan apa yang disukainya, dan yang
penyelesaiannya di resapi sebagai hal yang tidak tentu tetapi yang akan
memberikan hasil-hasil yang penting.
12. Lingkungan kerja, dapat meliputi lingkungan fisik maupun sosial.
Lingkungan fisik meliputi keadaan suhu, cuaca, kontruksi, bangunan, dan
lokasi pekerjaan. Sedangkan lingkungan sosial meliputi sosial budaya di
lingkungan kerjanya, besar atau kecilnya beban kerja, kompensasi yang
diterima, hubungan kerja se-profesi, dan kualitas kehidupan kerjanya.
Lingkungan kerja dapat mempengaruhi laju pergantian karyawan. Hal ini
dapat disebabkan apabila lingkungan kerja yang dirasakan oleh
karyawan kurang nyaman sehingga menimbulkan niat untuk keluar dari
perusahaan. Tetapi apabila lingkungan kerja yang dirasakan karyawan
menyenangkan maka akan membawa dampak positif bagi karyawan,
sehingga akan menimbulkan rasa betah bekerja pada perusahaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar