Kamis, 07 Oktober 2021

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Inovatif (skripsi dan tesis)

 

Adams et al. (2018) yang menyatakan bahwa Kepemimpinan adalah inti dari menciptakan budaya inovatif dalam suatu organisasi, dan karyawan memainkan peran penting dalam pelaksanaan output yang inovatif. Inovasi merupakan kunci sebuah organisasi untuk bisa bertahan pada abad ini, Kreativitas dan inovasi tenaga kerja hanya dapat dicapai jika ada kepemimpinan yang kompeten dan efektif di tempat kerja. Dalam penelitiannya, Adams et al. (2018) mengutip pernyataan  Martins dan Terblanche, dimana kepemimpinan merupakan salah satu dimensi yang menggambarkan budaya sebuah organisasi, bersama dengan strategi, struktur, mekanisme pendukung, perilaku yang mendorong inovasi, dan komunikasi,

De Jong and Kemp (dalam Dahri dan Aqil, 2018) memaparkan beberapa faktor yang dapat membengaruhi perilaku inovatif, yaitu :

  1. Tantangan Kerja (Job Challenge)

Ketika karyawan menghadapi tantangan, mereka akan lebih termotivasi secara intrinsik. Rekan kerja dapat dimotivasi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Motif ekstrinsik meliputi insentif berdasarkan kenaikan gaji, bonus, dll. Motivator intrinsik termasuk insentif yang diterima oleh partisipasi. Motif intrinsik diharapkan memiliki pengaruh yang lebih signifikan dalam membuat saran dan usaha implementasi.

  1. Otonomi (Autonomy)

Seseorang akan lebih berinovatif apabila mereka memiliki pemimpin yang cukup mengawasi dan mengontrol ketika mereka bekerja.

  1. Perhatian Strategis (Strategic Attention)

Perhatian dapat mempengaruhi perilaku inovatif, terutama ditujukan untuk meningkatkan tujuan bisnis yang lebih umum seperti kepuasan kerja dan kinerja. Perusahaan yang mampu memberikan perhatian yang baik untuk karyawan akan menjadikan karyawan menjadi lebih bekerja dengan baik.

  1. Situasi yang Mendukung (Supportive Climate)

Perusahaan diharapkan mampu mengetahui situasi yang diperlukan dan diharapkan oleh karyawan, karena dengan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, karyawan akan membuang sedikit waktu dalam memutuskan bagaimana bertindak dalam situasi tertentu. Sehingga, karyawan dapat lebih berinisiatif dengan melakkan inovasi.

  1. Kontak Luar (External Contacts)

Semakin seringnya rekan kerja berinteraksi dengan klien dan kompetitor maka hal ini memungkinkan pekerja untuk mengidentifikasi peluang pasar dan ancaman dari pekerjaan mereka di lingkungan yang lebih cepat dan menggunakannya untuk pengembangan layanan baru.

  1. Perbedaan (Differentiation)

Perbedaan situasi, terutama perbedaan situasi pasar akan mempengaruhi perilaku inovatif, karena karyawan tidak ingin perusahaannya tertinggal dari perusahaan lain.

  1. Variasi Permintaan (Variation in Demand)

Variasi permintaan diharapkan dapat mendorong perilaku inovatif. ketika Pelanggan menginginkan layanan yang berbeda, maka hal itu membuat karyawa di paksa untuk menghasilkan ide baru secara berurutan untuk menghubungkan dengan kebutuhan pelanggan

Tidak ada komentar: