Mengelola ekuitas merek sebagian besar melibatkan pengendalian makna
yang terkait dengan merek dalam memori (Keller dalam Spry et al, 2011). Faktorfaktor seperti asosiasi merek, loyalitas merek, kesadaran merek, citra merek, dan
ekuitas merek diuraikan lebih lanjut dalam bagian ini, yang didasarkan pada prinsip
panduan Model Aaker (1991). Penelitian terdahulu oleh Chan et al. (2013), Fleck
dkk. (2012), Luijten dan Reijnders (2009), Tantiseneepong et al. (2012), dan
Thwaites dkk. (2012) menemukan bahwa konsumen yang memiliki persepsi positif
terhadap merek, akan cenderung mengembangkan kemauan yang lebih besar untuk
membeli produk dan kemudian secara aktif mencari produk di toko.
Selain itu, komunikasi pemasaran juga berhubungan positif dengan ekuitas
merek selama komunikasi yang diberikan dapat menciptakan reaksi positif konsumen
terhadap produk, dibandingkan produk non-bermerek lainnya dalam kategori yang
sama (Yoo, Donthu, & Lee, 2000). Hal ini tentu dapat meningkatkan ekuitas merek
dengan kemungkinan bahwa merek tertentu akan dibentuk dalam rangkaian
pertimbangan konsumen, mempersempit pilihan merek konsumen, dan mengubah
pilihan itu menjadi kebiasaan (Yoo, Donthu, & Lee, dalam Soewandi, Melinda 2015).
Menurut Aaker (dalam Severi et al, 2014) ekuitas merek adalah serangkaian
aset dan kewajiban merek yang terkait nama dan simbolnya, sehingga dapat
menambah nilai yang terdapat dalam produk dan jasa tersebut kepada perusahaan
atau pelanggan perusahaan tersebut
Selasa, 26 Oktober 2021
Ekuitas Merek (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar