Selasa, 26 Oktober 2021

Ekuitas Merek (Brand Equity) (skripsi dan tesis)


Ekuitas merek sebagai serangkaian aset dan kewajiban merek yang terkait
dengan nama dan simbol sebuah merek, yang mampu menambah atau mengurangi
nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa kepada perusahaan maupun
kepada pelanggan perusahaan (Aaker, 1997). Ekuitas merek dapat dikelompokkan
ke dalam lima kategori (Aaker, 1997) yaitu:
1. Kesadaran merek (brand awareness)
Kesadaran merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori merek tertentu (Aaker, 1997). 
2. Asosiasi merek (brand association)
Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang yang
terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.
3. Persepsi kualitas (perceived quality)
Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan
kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama
dengan maksud yang diharapkannya (Aaker, 1997). Persepsi kualitas
adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek.
4. Loyalitas merek (brand loyalty)
Loyalitas merek (brand loyalty), adalah cerminan tingkat keterkaitan
konsumen dengan suatu merek produk dan jasa. Loyalitas merek ini
menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan akan pindah ke
merek lain. Aset-aset merek lainnya (other proprietary brand assets).
Aset – aset merek lainnya
Aset –aset meliputi hak paten, trade mark, akses terhadap pasar, akses terhadap
teknologi, akses terhadap sumber daya, dan lain- lain. Menurut (Durianto.Dkk,
2001) empat elemen di luar aset- aset merek lainnya dikenal dengan elemenelemen utama dari ekuitas merek. Elemen ekuitas merek yang kelima secara
langsung akan dipengaruhi oleh elemen-elemen utama tersebut. Ekuitas merek
memiliki potensi untuk menambah nilai dengan lima cara yaitu (Durianto.dkk,
2004): 
a. Dapat memperkuat program memikat para konsumen baru atau merangkul
kembali konsumen lama.
b. Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir dapat mengkuatkan loyalitas
merek. Persepsi kualitas, asosiasi merek dan nama terkenal dapat
memberikan alasan untuk membeli dan dapat mempengaruhi kepuasan
penggunaan.
c. Memungkingkan keuntungan yang lebih tinggi dengan menjual produk
pada harga optimum dan mengurangi ketergantungan pada promosi.
d. Dapat memberikan landasan pertumbuhan dengan perluasan merek.
e. Dapat memberikan dorongan bagi saluran distribusi.
Perusahaan –perusahaan yang berhasil menciptakan ekuitas merek yang baik akan
memperoleh keutungan kompetetif. Menurut (Kotler, 2000) keuntungan
kompetentif dari ekuitas merek yang tinggi adalah:
a. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaraan yang lebih kecil karena
kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.
b. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi
dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka
untuk menjual merek tersebut.
c. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pada
pesaingnya karena merek tersebut diyakini memiliki mutu yang tinggi.
d. Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek karena
merek tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi. Merek itu melindungi
perusahaan dari persaingan yang ganas.

Tidak ada komentar: