Berpindahnya individu dari organisasi tentunya akan
memberikan dampak terhadap organisasi. Dampak utama yang akan
diberikan adalah kosongnya posisi yang ditinggalkan dan dampak
paling besar adalah biaya. Menurut Mobley(1986, dalam Carolina,
2012) dampak turnover perusahan paling besar adalah biaya. Tingkat
turnover yang tinggi dapat menimbulkan dampak yang
membahayakan terhadap perusahaan. Efek pemborosan biaya yang
cukup besar yang terjadi dikarenakan keluarnya karyawan dalam
perusahaan yang kemudian perusahaan harus mengeluarkan biaya
untuk melakukan rekrutmen, orientasi, lembur, dan pengawasan
(Suryani, 2011). Selain dampak dari biaya yang ditimbulkan karena
adanya turnover intention pada organisasi, dampak lainnya bisa
berupa kurangnya keefektifan berjalannya suatu organisasi karena
adanya posisi yang ditinggalkan. Andini (2016) mengungkapkan
bahwa tingkat turnover intention yang tinggi dapat menimbulkan
penyebab kurang efektifnya sebuah organisasi karena hilangnya
individu yang berpengalaman dan posisi yang ditinggalkan.
Dalam sebuah kajian literatur Ridlo (2012) menyebutkan
dampak turnover intention bagi organisasi antara lain :
1) Menyangkut waktu dan fasilitas wawancara dalam proses
seleksi yaitu dampak terhadap biaya penarikan karyawan.
2) Menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan
karyawan yang dilatih.
3) Apa yang dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang
dihasilkan karyawan baru tersebut yaitu dampak terhadap biaya
latihan.
4) Tingginya tingkat kecelakaan para karyawan baru.
5) Hilangnya produksi selama masa pergantian karyawan.
6) Peralatan produksi yang tidak dapat digunakan secara penuh.
7) Tingkat pemborosan yang tinggi karena adanya karyawan baru.
8) Perlunya diadakan kerja lembur, supaya tidak terjadi penundaan
produksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar