Faktor-faktor yang menjadi penyebab turnover pegawai
adalah kondisi pasar tenaga kerja, harapan terhadap pilihan
kesempatan kerja dan panjangnya masa kerja dengan perusahaan.
Selain itu penyebab terjadinya turnover intention pada karyawan
disebabkan adanya keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik di tempat lain. Menurut Andini (2006) penyebab
terjadinya turnover intention antara lain kepuasan gaji dan kepuasan
kerja.
Dalam penelitian Polii (2015) mengungkapkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan untuk pindah individu
ada dalam kontrol perusahaan dan terkait dengan kebijakan
manajemen yang diambil oleh perusahaan antara lain kepuasan kerja
dan kelekatan kerja (job embeddedness). Menurut Susanto dan
Gunawan (2013, dalam Putri dan Suana, 2016) mengungkapkan
bahwa faktor turnover intention yaitu stres kerja, lingkungan kerja,
dan kepuasan kerja. Pendapat lain dari Clinton (2012, dalam Putri
dan Suana, 2016) mengungkapkan bahwa faktor yang
mempengaruhi terjadinya turnover intention dan dapat memicu
terjadinya turnover intention adalah keterikatan individu atau job
embeddedness. Kepuasan kerja juga merupakan faktor yang
mendorong terjadinya turnover intention (Chen et al., 2006 dalam
5
Putri dan Suana, 2016). Dan menurut Zhao dan Liu (2010, dalam
Bramantara dan Kartika, 2014) faktor yang memicu turnover
intention dari variabel sikap yang menurut traditional turnover
theory yaitu kepuasan kerja.
Abelson (1986, dalam Ridlo, 2012) menyebutkan faktor
yang menyebabkan terjadinya turnover intention antara lain :
1) Faktor individual.
a) Umur.
b) Pendidikan.
c) Keterampilan.
d) Besar keluarga.
e) Beban kerja.
f) Lama kerja.
g) Tipologi diri.
h) Copying stress.
2) Faktor organisasi.
a) Kebijakan organisasi.
b) Rekruitmen.
c) Imbalan.
d) Pengembangan karir.
e) Desain pekerjaan.
f) Afiliasi kerja.
g) Supervisi.
6
h) Kepemimpinan.
3) Faktor lingkungan.
a) Pesaing.
b) Geografis (jarak atau transportasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar