Abraham Sperling (1987:183) dalam Mangkunegara (2013:93)
mengemukakan bahwa “Motive is defined as a tendency to activity,
started by a drive and ended by adjustment. The adjustment is said
to satisfy the motive” (Motif didefinisikan sebagai suatu
kecenderungan untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam diri
(drive) diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan
untuk memuaskan motif). Ahli lain, Fillmore H. Standford
(1969:173) dalam Mangkunegara (2013:93) mendefinisikan
“Motivation as an energizing condition of the organism that serves
to direct that organism toward the goal of a certain class” (Motivasi
sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu
tujuan tertentu).
Mangkunegara (2013:93) menyimpulkan, sesuai dengan paparan
pengertian dari para ahli, bahwa motif merupakan suatu dorongan
kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai
tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya,
sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai
agar mampu mencapai tujuannya.
Stephen P. Robbins dan Mary Counter (1999:50) dalam Suwatno
dan Priansa (2013:171) menyatakan motivasi kerja sebagai
kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuantujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Suwatno dan Priansa
mengemukakan motivasi yang ada pada diri seseorang merupakan
pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai
tujuan kepuasan dirinya.
Motivasi dalam diri seseorang akan membantu orang tersebut dalam
mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan
tentunya dapat memengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.
Minggu, 26 September 2021
Motivasi (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar