Rabu, 29 September 2021

Hubungan Stres kerja dan Kepuasan kerja (skripsi dan tesis)


Berbagai penelitian menunjukkan pengaruh stres kerja secara
positif dan maupun secara negatif (Klassen, Usher & Bong, 2010; Obiora
& Iwuoha, 2013) terhadap kepuasan kerja. Henny (2007) meneliti
hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan bagian Customer
care pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Bekasi. Penelitian tersebut
bersifat eksplanatori dengan menggunakan pemilihan lokasi secara
purposif. Sampel 74 orang diambil dari bagian Customer care
menggunakan complete enumeration. Pengolahan dan analisis data
menggunakan Rank Spearman & Chi-square (SPSS 12.0 for Windows dan
Misrosoft Excel 2003). Ia menemukan stress kerja dan kepuasan kerja
berhubungan secara negatif signifikan dan tingkat korelasi yang rendah.
Kayastha & Kayastha (2012) pernah meneliti hubungan antara
stres kerja dan kepuasan kerja guru di Nepal. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penyebab stres
kerja dan kepuasan kerja. Mark & Smith (2012), pernah meneliti pengaruh
stres kerja terhadap kesehatan mental dan kepuasan kerja karyawan
universitas, dengan melibatkan 307 sampel. Pengukuran ini menggunakan
aspek-aspek seperti stres, karakteristik pekerjaan, coping dan gaya
atribusi, kepuasan kerja, kecemasan dan depresi. Mereka menyimpulkan
bahwa gaya coping positif dapat memengaruhi kepuasan kerja.
Cheng & Ren (2010) pernah melakukan penelitian korelasional
antara stres kerja dan kepuasan kerja guru sekolah dasar di Taiwan.
Penelitian ini melibatkan 153 guru. Dari total 138 kuesioner yang kembali,
diperoleh 90.19% respon. Instrumen penelitian ini menggunakan the selfreport questionnaire yang diadaptasi dari instrumen yang dikembangkan
oleh He & Zhang (1990, dalam Cheng & Ren, 2010; dan He (1988, dalam
Chang & Ren, 2010). Komponen dalam kuesioner ini meliputi demografi,
pengukuran stres kerja (menggunakan 5-point skala Likert), dan ukuran
kepuasan kerja (menggunakan 5-point skala Likert). Teknik analisis data
menggunakan SPSS dengan koefisien Cronbach’s alpha untuk stres dan
kepuasan kerja adalah .89 dan .87. Multipel regresi digunakan untuk
memprediksi kepuasan kerja berdasarkan variabel demografik dan ukuran
stres. Transkripsi data menggunakan koding dan tabulasi.
Ahsan, Abdullah & Fie (2009) menyelidiki hubungan antara stres
kerja dan kepuasan kerja para akademisi universitas menggunakan
determinan stres kerja yang meliputi peran manajemen, hubungan dengan
orang lain, tekanan kerja, homework interface, ambiguitas peran, tekanan
pelaksanaan. Hasilnya menunjukkan stres kerja berhubungan secara
negatif signifikan dengan kepuasan kerja. Begitu pula Handayani (2012)
melaporkan bahwa konflik peran tidak memengaruhi kepuasan kerja.
Dhania (2010) melaporkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja.
Sementara, Tunjungsari (2011) melaporkan adanya pengaruh stres
kerja terhadap kepuasan kerja dalam tingkat hubungan sedang (34,3%)
pada 81 sampel dari 410 karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.
Liana (n.d.) menemukan pada 52 (populasi) karyawan bank di Kota
Malang terdapat efek signifikan antara stres kerja terhadap kepuasan kerja.

Tidak ada komentar: