Rabu, 29 September 2021

Hubungan Motivasi kerja dan Kepuasan kerja (skripsi dan tesis)


Dehaloo (2011), dalam disertasinya tentang motivasi kerja dan
kepuasan kerja guru di KwaZulu-Natal, melaporkan hasil penelitiannya
yang dirancang untuk mixed-methods dengan pendekatan eksplanatori.
Dalam fase kuantitatif, kuesioner melibatkan 100 responden dari lima
sekolah. Fase kualitatif melibatkan studi fenomenologikal dengan
mewawancarai 16 guru dari sekolah-sekolah. Hong & Waheed (2011)
menguji hubungan antara motivasi karyawan di industri retail dan tingkat
kepuasan kerjanya menggunakan teori higiene dan motivator Herzberg.
Dari penelitian ini ditemukan hubungan motivasi karyawan dengan
kepuasan kerja.
Suryana, Haerani, & Taba (n.d.) pada suatu kesempatan
melaporkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja dalam penelitiannya yang melibatkan seluruh
populasi berjumlah 764 orang. Begitu pula disampaikan oleh Nalendra
(2008) bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja. Kurnia(n.d.) juga melaporkan motivasi kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Astuti &
Sudharma (n.d.), peneliti dari Universitas Udayana, melaporkan bahwa
motivasi seluruh karyawan pada hotel Bakung’s Beach Cottages Kuta Bali
yang berjumlah 59 orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerjanya. Dilanjutkan oleh Kartika &Kaihatu (2010), peneliti
dari Universitas Kristen Petra, melaporkan bahwa kepuasan kerja secara
signifikan dipengaruhi oleh motivasi karyawan restoran di Pakuwon Food
Festival Surabaya. Namun, Handayani (2012) justru melaporkan bahwa
motivasi tidak memengaruhi kepuasan kerja. 

Tidak ada komentar: