Dalam proses penyesuaian diri, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi proses didalamnya. Menurut Mohammad (2005), faktor-faktor
yang mempengaruhi penyesuaian diri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kondisi Jasmaniah
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku, maka dari
itu dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan
faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa gangguan-gangguan dalam sistem saraf, kelenjar dan
otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan
kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem-sistem tubuh yang baik
merupakan syarat bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik
begitu pula sebaliknya.
b. Perkembangan, Kematangan, dan Penyesuaian Diri
Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dari respon yang
bersifat instinktif menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan
pengalaman. Dengan pertambahnya usia, kematangan untuk melakukan
respon yang menjadi lebih baik dalam proses penyesuaian diri. Dengan
kata lain, pola penyesuaian diri akan bervariasi tiap individu sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kematangan yang dicapainya.
c. Penentu Psikologis terhadap Penyesuaian Diri
Dalam penentu psikologis terhadap penyesuaian diri, terdapat faktor yang
mempengaruhi didalamnya, yakni:
1) Pengalaman
Dalam kehidupan manusia, pengalaman memiliki peranan penting
dalam pembentukan penyesuaian diri sebagai bahan acuan untuk
kehidupan selanjutnya.
2) Belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri karena melalui belajar ini akan berkembang pola-pola
respon yang akan membentuk kepribadian.
3) Determinasi Diri
Determinasi diri merupakan faktor-faktor kekuatan yang mendorong
seseorang untuk mencapai sesuatu yang baik atau buruk dalam
mencapai taraf penyesuaian yang tinggi atau bahkan merusak dirinya.
Determinasi mempunyai peranan penting karena keberhasilan dan
kegagalan penyesuaian diri akan banyak ditentukan oleh kemampuan
individu dalam mengarahkan dan mengendalikan dirinya.
4) Konflik dan Penyesuaian
Tidak semua konflik itu bersifat menganggu atau merugikan, konflik
juga memiliki manfaat memotivasi seseorang untuk meningkatkan
kegiatan. Dengan adanya konflik, membuat individu lebih bijaksana
dan ahli dalam memecahkan suatu masalah atau mungkin sebaliknya
membuat individu itu melarikan diri pada penyesuian diri yang salah.
5) Lingkungan sebagai penentu penyesuaian diri
Lingkungan memiliki pengaruh yang kuat dalam proses penyesuaian
diri. Individu memerlukan hubungan dengan lingkungannya yang
mengaitkannya, merangsang perkembangannya atau yang
memberikannya sesuatu yang ia perlukan. Tanpa hubungan ini,
individu bukanlah individu lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar