Rabu, 29 September 2021

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja (skripsi dan tesis)


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan Stress di pekerjaan berdasarkan
(Munandar, 2016:381) “yaitu:
1. Faktor Intrinsik dalam Pekerjaan
Faktor intrinsik ini meliputi:
a) Tuntutan fisik
Kondisi fisik kerja mempunyai pengaruh terhadap kondisi faal dan
psikologis diri seorang tenaga kerja. Kondisi fisik dapat merupakan
pembangkit Stress (Stressor)
b) Tuntutan Tugas
Penelitian menunjukkan bahwa kerja shift/kerja malam merupakan
sumber utama dari Stress bagi para pekerja pabrik yang berpengaruh
secara emosional dan biologic.
c) Peran Individu Dalam Organisasi
Konflik peran (role conflict) timbul jika pegawai mengalami adanya
pertentangan antara tugas-tugas yang harus dilakukan dan antara
tanggungjawab yang dimiliki.
d) Pengembangan Karir
Pengembangan karir merupakan pembangkit Stress potensial yang
mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi
yang kurang.
e) Hubungan dalam Pekerjaan
Hubungan yang baik antaranggota dari satu kelompok kerja dianggap
sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan organisasi.
f) Struktur dan Iklim Organisasi
Bagaimana para pegawai mempersepsikan kebudayaan, kebiasaan, dan
iklim organisasi adalah penting dalam memahami sumber-sumber
Stress potensial sebagai hasil dari beradanya mereka dalam organisasi.
2. Faktor Ekstrinsik dalam Pekerjaan
Kategori pembangkit Stress potensial ini mencakup segala unsur
kehidupan seseorang yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa
kehidupan dan kerja di dalam satu organisasi, dan dengan demikian
memberikan tekanan pada individu”.
Stress dapat disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Luthans (2016:298),
“sumber-sumber Stress kerja meliputi :
1. Sumber Stress diluar organisasi, terdiri dari: adanya perubahan sosial
dan teknologi, keadaan ekonomi, pindah rumah, perbedaan ras dan
keadaan masyarakat.
2. Sumber Stress dari organisasi, yaitu:
a. Kebijakan Organisasi yang meliputi penilaian kinerja kerja yang
tidak adil, sistem penggajian yang tidak adil, peraturan yang kaku,
prosedur yang tidak jelas, sering berpindah pekerjaan, serta deskripsi
pekerjaan yang tidak realistis.
b. Struktur yang berupa kurangnya kesempatan mengembangkan diri,
kurangnya partisispasi dalam pengambilan keputusan, situasi yang
sangat formal, departement yang tidak memiliki otoritas, konflik
atasan terhadap bawahan.
c. Kondisi fisik, seperti: kurangnya privasi, cuaca yang tidak baik,
kebisingan bahaya radiasi, situasi kerja yang berbahaya,
pencahayaan yang kurang.
3. Sumber Stress kelompok seperti kurangnya dukungan sosial, konflik
interpersonal, dan konflik kelompok.
4. Sumber Stress individual, seperti:konflik peran, ambiguitas, perubahan,
kehidupan dan karier”.
Pandangan interaktif mengatakan bahwa Stress ditentukan oleh faktorfaktor di lingkungan dan faktor-faktor dari individunya (Munandar, 2016: 402)
“Dalam memanajemeni Stress dapat diusahakan untuk:
1. Mengubah faktor-faktor di lingkungan supaya tidak menjadi sumber
Stress.
2. Mengubah faktor-faktor dalam individu agar:
a. Ambang Stress meningkat, tidak cepat merasakan situasi yang dihadapi
sebagai penuh Stress.
b. Toleransi terhadap Stress meningkat, dapat lebih lama bertahan dalam
situasi yang penuh Stress, tidak cepat menunjukkan akibat yang
merusak dari Stress pada badan. Dapat mempertahankan
kesehatannya”.

Tidak ada komentar: