Seseorang pada umumnya memiliki perbedaan yang bersifat subjektif
mengenai penyesuaian diri, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
beraneka ragam. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi penyesuain diri
manusia adalah sebagai berikut:
Fatimah (2010: 199-203) mengatakan proses penyesuaian diri sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu sendiri,
baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor itu dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Faktor fisiologis
Kondisi fisik, seperti struktur fisik dan tempramen sebagai disposisi
yang diwariskan, aspek perkembangannya secara instrinsik berkaitan erat
dengan susunan tubuh. Misalnya, orang yang tergolong ektomorf, yaitu
yang ototnya lemah atau tubuhnya rapuh, ditandai oleh sifat-sifat segan
dalam melakukan aktivitas sosial, pemalu, pemurung, dan sebagainya.
Struktur jasmani merupakan kondisi yang primer bagi tingkah laku, dapat
diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang
penting bagi proses penyesuaian diri. Kualitas penyesuaian diri yang baik
hanya dapat dicapai dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula.
Gangguan penyakit yang kronis menimbulkan kurangnya kepercayaan diri,
perasaan rendah diri, rasa ketergantungan, perasaan ingin dikasihi, dan
sebagainya.
b. Faktor psikologis
1) Faktor pengalaman
Pengalaman mempunyai arti dalam penyesuaian diri, terutama
pengalaman yang menyenangkan atau penglaman traumatik. Pengalaman
yang menyenangkan akan menimbulkan proses penyesuaian diri yang baik.
Sebaliknya pengalaman yang traumatik akan menimbulkan penyesuaian diri
yang keliru.
2) Faktor belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri. Proses penyesuaian diri, belajar merupakan suatu proses
modifikasi tingkah laku sejak fase-fase awal dan berlangsung terus
sepanjang hayat dan diperkuat dengan kematangan.
3) Determinasi diri
Determinasi ini memiliki fungsi penting dalam proses penyesuaian
diri karena berperan dalam pengendalian arah dan pola penyesuaian diri.
Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian diri banyak ditentukan oleh
kemampuan individu dalam mengarahkan dan mengendalikan dirinya
meskipun sebetulnya situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi
penyesuaian dirinya.
4) Faktor konflik
Pengaruh konflik terhadap perilaku bergantung pada sifat konflik itu
sendiri. Ada pandangan semua konflik bersifat mengganggu. Namun,
beberapa konflik dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan kegiatan
dan penyesuain dirinya.
c. Faktor perkembangan dan kematangan
Bertambahnya usia, perubahan dan perkembangan respons, yang tidak
hanya diperoleh melalui proses belajar, tetapi juga perbuatan individu yang
telah matang akan menentukan pola penyesuaian diri.
d. Faktor lingkungan
1. Pengaruh lingkungan keluarga
Keluarga merupakan media sosialisasi bagi anak-anak. Proses
sosialisasi dan interaksi pertama dan utama dijalani individu di lingkungan
keluarganya. Hasil sosialisasi tersebut mempengaruhi penyesuaian dirinya.
2. Pengaruh hubungan dengan orangtua
Pola hubungan orangtua dan anak mempunyai pengaruh yang positif
terhadap proses penyesuaian diri. Seperti, menerima, menghukum/disiplin
yang berlebihan, memanjakan secara berlebihan, penolakan.
3. Hubungan saudara
Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling menghormati,
penuh kasih sayang, bahkan suasana permusuhan, perselisihan, kebencian,
kekerasan, iri hati berpengaruh terhadap penyesuain diri.
4. Lingkungan masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat tempat individu berada menentukan
proses dan pola-pola penyesuaian diri.
5. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah berperan sebagai media sosialisasi, yaitu
memengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral anak-anak. Suasana
disekolah, baik sosial maupun psikologis akan memengaruhi proses
penyesuaian diri.
e. Faktor budaya dan agama
Lingkungan kultural tempat individu berada dan berinteraksi akan
menentukan pola-pola penyesuaian dirinya. Ajaran agama juga merupakan
sumber nilai, norma, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan
mempengaruhi penyesuain diri seseorang.
Schneiders (Agustiani, 2009: 147-148) menyatakan ada lima faktorfaktor yang mempengaruhi penyesuaian diri diantaranya:
a. Faktor Kondisi Fisik
Faktor kondisi fisik, yang meliputi faktor keturunan, kesehatan,
bentuk tubuh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan fisik.
b. Faktor Perkembangan dan Kematangan
Faktor perkembangan dan kematangan, yang meliputi perkembangan
intelektual, sosial, moral dan kematangan emosional.
c. Faktor Psikologis
Faktor psikologis, yaitu faktor – faktor pengalaman individu, frustasi
dan konflik yang dialami, dan kondisi-kondisi psikologis seseorang dalam
penyesuaian diri.
d. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan, Yaitu kondisi yang ada pada lingkungan, seperti
kondisi keluarga, kondisi rumah dan sebagainya.
e. Faktor budaya
Faktor budaya, termasuk adat istiadat dan agama yang turut
mempengaruhi penyesuaian diri.
Individu yang dapat menerima dirinya dengan baik, akan dengan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Individu yang tidak dapat
menerima dirinya sendiri akan mengalami frustrasi yang menjadikan
individu merasa tidak berdaya dan gagal sehingga tingkat penyesuaian
dirinya buruk.
Schneiders (dalam Ali & Asrori, 2014: 176-177) menyatakan terdapat
beberapa hal yang mempengaruhi faktor penyesuaian diri individu, di
antaranya adalah:
a. Motivasi
Faktor motivasi bisa dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses
penyesuaian diri. Motivasi sama halnya dengan kebutuhan, perasaan, dan
emosi merupakan kekuatan internak yang menyebabkan ketegangan dan
ketidakseimbangan dalam organisme. Respon penyesuaian diri, baik atau
buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu uapaya organisme
untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memlihara
keseimbangan yang lebih wajar.
b. Sikap terhadap realitas
Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh siskap dan cara
individu bereaksi terhadap manusia disekitarnya, benda-benda, dan
hubungan-hubungan yang membentuk realitas. Jika individu tidak tahan
terhadap tuntutan-tuntutan itu, akan muncul situasi konflik, tekanan, dan
frustasi. Dalam situasi seperti itu.
c. Pola dasar penyesuaian diri
Dalam penyesuaian diri sehari-hari terdapat pola dasar penyesuaian
diri. Dalam situasi itu, anak akan frustasi dan berusaha menemukan
pemecahan yang berguna mengurangi ketegangan antara kebutuhan akan
kasih sayang dengna frustasi yang dialami. Demikian juga pada orang
dewasa, akan mengalami ketegangan dan frustasi karena terhambatanya
keinginan memperoleh rasa kasih sayang, memperoleh anak, meraih prestasi
dan sejenismya. Untuk itu, dia akan berusaha mencari kegiatan yang dapat
mengurangi ketegangan yang timbulkan sebagai akibat tidaak terpenuhi
kebutuhannya.
Selanjutnya Maulana & Riana (dalam Heber & Ruyon, 2012: 146)
menyatakan seseorang dianggap memiliki kapasitas penyesuaian diri yang
baik apabila memiliki sejumlah faktor dibawah ini:
a. Persepsi yang tepat mengenai kenyataan atau realitas
b. Mampu mengatasi stres dan kecemasan dalam diri sendiri
c. Dapat menilai diri sendiri secara positif
d. Mampu mengekspresikan emosi dalam diri sendiri
e. Memiliki hubungan interpersonal yang baik
Desmita (2011, 196-197) Bahwa Faktor – faktor yang mempengaruhi
penyesuaian diri dari dilihat dari konsep psikogenik dan sosiopsikogenik.
Psikogenik memandang bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh riwayat
kehidupan social individu, terutama pengalaman khusus yang membentuk
perkembangan psikologis, pengalaman khusus ini lebih banyak berkaitan
dengan latar belakang kehidupan keluarga, terutama menyangkut aspek –
aspek:
1. Hubungan orangtua dan anak yang merujuk pada iklim hubungan sosial
dalam keluarga, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis atau
otoriter yang mencangkup:
a. Penerimaan-penolakan orang tua terhadap anak.
b. Perlindungan dan kebebasan terhadap anak
c. Sikap dominative-integratif (permisif atau sharing)
d. Pengembangan sikap mandiri-ketergantungan
2. Iklim intelektual keluarga, yang merujuk pada sejauh mana iklim
keluarga memberikan kemudahan bagi perkembangan intelektual anak,
pengembangan berpikir logis maupun irasional yang mencangkup:
a. Kesempatan berdialog logis dan, tukar pendapat ataupun gagasan.
b. Kegemaran membaca dan minat kultural.
c. Pengembangan kemampuan memecahkan masalah.
d. Pengembangan hobi
e. Perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak.
3. Iklim emosional keluarga, yang merujuk pada sejauh mana stabilitas
hubungan dan komunikasi didalam keluarga terjadi, yang mencangkup:
a. Intesitas kehadiran orang tua dalam keluarga.
b. Hubungan persaudaraan dan keluarga.
c. Kehangatan hubungan ayah dan ibu.
Sementara itu dilihat konsep siopsokgenik, penyesuaian diri
dipengaruhi oleh faktor lembaga social yang dimana individu terlihat
didalamnya. Bagi peserta didik, faktor sosiopsikogenik yang dominan
memengaruhi penyesuaian dirinya adalah sekolah, yang mencangkup:
1) Hubungan guru-siswa, yang merujuk pada iklim hubungan social dalam
sekolah, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis atau otoriter, yang
mencangkup:
a. Penerimaan-penolakan guru terhadap siswa.
b. Sikap dominative (otoriter, kaku, banyak tuntutan) atau integritatif
(permisif, sharing, menghargai dan mengenal perbedaan individu).
c. Hubungan yang bebas ketegangan maupun yang penuh ketegangan.
2) Iklim intelektual sekolah, yang merujuk pada sejauh mana perlakuan guru
terhadap siswad dalam memberikan kemudahan bagi perkembangan
intelektual siswa sehingga tumbuh perasaan kompeten, yang mencangkup:
a. Perhatian terhadap perbedaan individual siswa.
b. Intensitas tugas – tugas belajar.
c. Kecenderungan untuk mandiri atau berkonformitas pada siswa.
d. System penilaian.
e. Kegiatan ekstrakulikuler.
f. Pengembangan inisiatif siswa.
Menurut pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyesuaian
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor fisiologis, faktor
psikologis, faktor perkembangan dan kematangan, faktor lingkungan, faktor
budaya dan agama serta melewati kebutuhan-kebutuhan penyesuaian diri yang
berhubungan erat dengan faktor yang berkaitan dengan dukungan sosial dan
ruang lingkup keluarga.
Minggu, 26 September 2021
Faktor-faktor Penyesuaian Diri (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar