Minggu, 26 September 2021

pengertian dukungan sosial keluarga (skripsi dan tesis)


Manusia adalah makhluk sosial, dalam menghadapi dan menjalani
kehidupannya akan sangat membutuhkan bantuan dan dukunga social dari
orang- orang sekitarnya. Dukungan social tersebut bisa didapatkan dari
keluarga, teman sebaya, dll. Menurut teori Erikson (dalam, King 2014: 208-
209) masa dewasa awal memasuki tahap keenam, yaitu intimacy versus
isolation. Orang – orang akan menghadapi tugas perkembangan anatar
menjalin hubungan yang intim dengan orang lain atau terisolasi secara social.
Erikson menguraikan bahwa intimacy seperti menemukan diri sendiri dan
kehilangan bagian dari diri kita di dalam diri orang lain. Bila orang dewasa
mengembangkan hubungan persahabatan yang sehat serta hubungan yang intim
dengan pasangan, maka intimacy mungkin tercapai. Demikian juga dengan
para siswa SMK Pelita Nusantara 2 Semarang yang baru saja naik kejenjang
pendidikan berikutnya yaitu dari SMP ke SMK yang diketahui memiliki
tingkatan yang lebih tinggi lagi sehingga dalam keadaan seperti ini dukungan
sosial dari sekitarnya sangat diperlukan agar para remaja SMK dapat
menyesuaikan diri dengan baik.
Kaniasty (dalam Taylor, 2015: 257) bahwa dukungan sosial adalah
mengacu pada interaksi sosial yang tertanam dalam jaringan hubungan sosial
yang menyediakan seseorang dengan akses potensial ke atau penerimaan actual
untuk sumber daya yang dirasakan dari orang lain yang dianggap peduli.
Sedangkan Smet (dalam Nursalam dan Kurniawati, 2009: 111) bahwa
sebagai satu diantara fungsi pertalian/ikatan sosial dan dari segi fungsionalnya
mencakup dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan,
memberi nasehat atau informasi, pemberian bantuan material.
Gottlieb (dalam Azizah, 2011: 97) Dukungan sosial (social support)
sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata atau
tingkah laku yang diberikan yang akrab dengan subjek didalam lingkungan
social lingkungan atau yang berupa kehadiran dan hal – hal yang dapat
memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
penerimannya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan social,
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapatkan saran atau
kesan yang menyenangkan dirinya. Lebih lanjut lagi, Sarafino dan Smith
(dalam Uchino, 2012: 81) mengatakan dukungan sosial mengacu pada
kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang tersedia untuk
seseorang dari orang atau kelompok lain.
Cohen dan Syme (dalam Setiadi, 2009: 21) bahwa dukungan sosial
adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang
lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang lain
yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya.
Sedangkan dalam definisi keluarga menurut Reiss (dalam Lestari 2012:
4) bahwa keluarga adalah seuatu kelompok kecil yang terstruktur dalam
pertalian keluarga dan memiliki fungsi utama berupa sosialiasi pemeliharaan
terhadap generasi baru.
Suprajitno (2005: 1) Keluarga merupakan bagian dari manusia yang
setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu kita sadari
sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagian dari suatu keluarga.
Sedangkan definisi keluarga menurut Lestari Sri (2012:6) Keluarga
adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau
menyediakan terselenggaranya fungsi – fungsi instrumental mendasar dan
fungsi – fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam
suatu jaringan.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahwa
dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seseorang akan tahu
bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya.

Tidak ada komentar: