Menurut Luthans (2006) terdapat enam dimensi dari kepuasan kerja,
yaitu:
a. Pekerjaan itu sendiri. Isi pekerjaan itu sendiri adalah sumber utama
kepuasan. Pekerjaan yang dapat memberikan kepuasan kerja adalah
pekerjaan yang menarik dan menantang, tidak membosankan, dan
pekerjaan itu memberikan status. Selain itu, pekerjaan yang dapat
memberikan kepuasan adalah pekerjaan yang memberikan kesempatan
untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab.
b. Gaji. Gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang
kontribusi mereka terhadap perusahaan. Uang tidak hanya membantu
orang memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga alat untuk memberikan
kebutuhan kepuasan pada tingkat yang lebih tinggi. Benefit tambahan
juga penting, tetapi tidak begitu berpengaruh.
c. Promosi. Kesempatan untuk lebih berkembang di organisasi dapat
menjadi sumber kepuasan kerja. Promosi adalah kesempatan untuk maju
dalam organisasi.
d. Pengawasan. Pengawasan (supervisi) merupakan sumber penting lain dari
kepuasan kerja. Kemampuan supervisor untuk memberikan bantuan
teknis dan dukungan moral dapat meningkatkan kepuasan kerja. Sikap
supervisor yang dapat meningkatkan kepuasan kerja adalah ketika pekerja
diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan,
supervisor yang memberi pengarahan dan bantuan kepada bawahannya,
dan saling berkomunikasi.
e. Kelompok kerja. Sifat alami dari kelompok atau tim kerja akan
memengaruhi kepuasan kerja. Pada umumnya, rekan kerja atau anggota
tim yang kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja yang paling
sederhana pada individu. Kelompok kerja yang memuaskan bertindak
sebagai sumber dukungan, kenyamanan, nasihat, dan bantuan pada
anggotanya.
f. Kondisi kerja. Kondisi kerja yang mendukung seperti keadaan yang
bersih, teratur, dan nyaman. Jika kondisi kerja bagus, individu akan lebih
mudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Jika kondisi kerja buruk,
individu akan lebih sulit menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Wexley dan Yukl (2005) dimensi-dimensi dari kepuasan
kerja yaitu:
a. Ragam keterampilan. Adalah tingkat dimana suatu pekerjaan menuntut
berbagai jenis aktivitas dalam menyelesaikan pekerjaan.
b. Identitas pekerjaan. Mengerjakan suatu pekerjaan mulai dari permulaan
hingga berakhir dengan hasil yang nyata.
c. Kepentingan pekerjaan. Adalah tingkat dimana suatu pekerjaan memiliki
dampak penting bagi kehidupan atau pekerjaan orang lain.
d. Otonomi. Adalah tingkat dimana suatu pekerjaan memberikan kebebasan,
kemandirian serta keleluasaan substansial bagi pekerja dalam
menjadwalkan pekerjaannya dan dalam menentukan prosedur yang
digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.
e. Umpan balik pekerjaan itu sendiri. Adalah suatu tingkat dimana dalam
menyelesaikan aktivitas kerja yang dituntut oleh suatu pekerjaan
memberikan konsekuensi pada pekerja mendapatkan informasi langsung
dan jelas tentang efektivitas pelaksanaan kerjanya.
Berdasarkan dimensi-dimensi kepuasan kerja diatas, dapat
disimpulkan bahwa dimensi-dimensi kepuasan kerja yaitu, pekerjaan itu
sendiri, gaji, promosi, pengawasan, kelompok kerja, kondisi kerja, ragam
keterampilan, identitas pekerjaan, kepentingan pekerjaan, otonomi, dan
umpan balik pekerjaan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar