Minggu, 26 September 2021

Cara Membangun Bonding Attachment (skripsi dan tesis)


Cara untuk melakukan bonding attachment ada bermacam-macam antara
lain (Sujiyatini dkk, (2011):
1. Pemberian ASI eksklusif
Dengan dilakukanya pemberian ASI secara eksklusif segera setelah lahir,
secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang
menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh
semua manusia. Dengan memberikan ASI eksklusif, ibu merasakan kepuasan
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya dan tidak dapat digantikan oleh
orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let
down bersifat psikosomatis. Ibu akn merasa bangga karena dapat menyusui dan
merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya
suatu kesatuan kekuarga.
2. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu
dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bonding) akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan
psikologis bayi selanjutnya karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi
mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan
terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari.
3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang, mereka merasa lebih
dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak
waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru
lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4. Suara
Mendengarkan dan merespon suara antara orang tua dan bayinya sangat
penting, orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan senang.
Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.
Tangsi tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sedangkan
orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan
berpaling kea rah mereka.
5. Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk
mengenali aroma tubuh ibunya.
6. Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak
sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan
tangan, mengangkat kepala, menendang-nendang kaki. Entrainment terjadi
pada saat anak mulai bicara.
7. Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme).
Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang
konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku
yang responsif.
8. Sentuhan
Sentuhan merupakan suatu sarana yang digunakan orang tua untuk mengenali
bayinya. Ibu akan meraih bayinya, memeluknya, kemudian memulai eksplorasi
dengan ujung jari dan telapak tanganya untuk membelai bayinya. Gerakangerakan lembut dari ibu atau ayah dapat menenangkan bayi.
9. Inisiasi dini
Setelah bayi lahir dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan
merangkak dan mencari putting susu ibunya. Dengan demikian bayi dapat
melakukan reflek sucking dengan segera.
Bonding attachment dapat dilakukan segera setelah persalinan. Bayi akan
diletakkan di perut ibu sesaat setelah dilahirkan agar ibu dan bayi dapat saling
merasakan, membaui, dan menyentuh. Riset membuktikan bahwa ikatan yang
kuat dimulai sejak menit-menit atau jam-jam pertama sesudah kelahiran. Peranan
ibu dan suami sangat diperlukan dalam pembentukan bounding attachment ini.
Tanda kelekatan yang positif antara orang tua dan bayi antara lain sebagai
berikut (Rohani dkk, 2011):
a. Memegang bayi ketika memberi makan
b. Menjalin kontak mata dengan bayi
c. Berbicara dan bersenandung pada bayi
d. Mengenali karakteristik fisik untuk mengagumi bayinya
e. Mengartikan tingkah laku bayi, diantaranya reflek grasping (memegang ke jari)
f. Memperkenalkan bayi dengan namanya
g. Tidak bingung dengan kotoranya
h. Membelai dan memijat bayi agar bayi diam dan tenang.
Sedangkan menurut Sujiyatini dkk (2011) berhasil atau tidaknya proses
bonding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sebagai berikut:
1. Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran anak dalam kehidupanya tentu akan
memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak
meninginkan kehadiran bayi tersebut. Respon emosi positif dapat membantu
tercapainya proses bonding attachment.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam merawat anak, orang tua satu
dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki
masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan
semakin mudah pula bonding attachment terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan psangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang
juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orangorang terdekat akan memberikan suatu semangat/dorongan positif yang kuat
bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin
secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara
keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika
keadaan anak sehat/normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan.
Tahap-tahap bonding attachment (Rini dan Kumala, 2016) :
1) Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, menyentuh,
berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya
2) Bonding (keterikatan)
3) Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan individu
lain.
Menurut Klaus dan Kenell (1982) bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.

Tidak ada komentar: