Bowen dan Lawler dalam Clutterbuck (2003)
mendefinisikan tiga tipe pemberdayaan:
1. Suggestion Involvement
Adalah pergeseran kecil yang menjauhi model
kontrol. Para karyawan didorong untuk
menyumbangkan ide-ide melalui program-program
saran formal atau lingkaran kualitas, tetap kegiatankegiatan kerja sehari-hari mereka tidak benar-benar
berubah.
2. Job Involvement
Merupakan penyimpangan yang signifikan dari model
kontrol karena ia secara dramatis membuka
kandungan pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan didesain
ulang sedemikian rupa, sehingga karyawan
menggunakan aneka keterampilan. Karyawan percaya
tugas-tugas mereka penting, mereka mempunyai
kebebasan lumayan besar dalam memutuskan
bagaimana mengerjakan pekerjaanya, mereka
mendapatkan umpan balik lebih besar daripada
karyawan dalam organisasi-organisasi kontrol dan
komando, dan mereka masing-masing menangani
satu bagian pekerjaan yang tertentu dan utuh.
3. High Involvement
Adalah tingkat yang ketiga, suatu bentuk yang
dipraktikkan oleh Federal Express, Semco Brazil, dan
Johnsonville Foods dari Sheboygan, Wisconsin, yang
sekarang terkenal sekali itu. Organisasi-organisasi
high involvement memberi para karyawan tingkat
terendah mereka perasaan dilibatkan tidak hanya
dalam bagaimana mereka mengerjakan pekerjaan
mereka, atau seberapa efektif kinerja kelompok
mereka, tetapi juga dalam kinerja total organisasi.
Dalam bukunya, Clutterbuck (2003:11-13)
menuliskan misinterpretasi tentang pemberdayaan.
Pemberdayaan bukanlah:
a. Delegasi
Penulis manajemen David Oates menggariskan
perbedaan antara delegasi dan pemberdayaan,
“Delegasi, dilakukan oleh manajer.
Pemberdayaan, jika berjalan dengan baik, akan
dilakukan oleh bawahan.”
b. Tanggung Jawab
Tanggung jawab sendiri bukanlah pemberdayaan,
kata Paul Evans, professor perilaku
organisasional disekolah bisnis Perancis
INSEAD. “Pemberdayaan bukanlah sekadar
masalah menyodorkan tanggung jawab lebih
besar disuatu organisasi, adalah gila untuk
melakukan hal itu pada orang-orang yang tidak
memiliki keterampilan-keterampilan dan
kompetensi-kompetensi untuk memegang kendali
atas pekerjaan mereka,” katanya.
c. Trik Pemangkasan Ongkos
Pemberdayaan bukanlah trik pemangkasan
ongkos untuk membuahkan keuntungan jangka
pendek. Bernard Taylor dari Henley Management
College berkata orang-orang membutuhkan visi
mengenai masa depan dan suatu jaminan bahwa
pekerjaannya masing akan tetap ada dalam
beberapa tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar